“Maka saya sebagai seorang dai muslim menjawab umumnya seorang muslim beratubat dan seorang muslimin merasa bahagai kalau diajak taubat dan jawabannya taubat nasuha,” ucapnya.
Kemudian jawaban yang ketiga, Basalamah mengatakan, berkaitan dengan jawabannya yang kedua terkait soal istilah dimusnahkan.
“Jadi kalau ada orang bertaubat misalnya di sini dia seorang dalang, kalau dia tidak mau lagi melakukan itu, maka mau diapakan ini wayang-wayang itu? Saya katakan secara individu itu musnahkan. Sebatas itu,” paparnya.
Baca Juga: Persatuan Dalang Ancam Pidanakan Ustadz Khalid Basalamah karena Dugaan Haramkan Wayang
“Saya sama sekali tidak berpikir ataupun punya niat untuk menghapuskan ini dari sejarah nenek moyang Indonesia atau misalnya menyuruhmu dalang-dalang bertaubatlah kepada Allah atau misalnya wayang semua dimusnahkan,” lanjutnya.
Namun karena penggalan tersebut telah beredar luas dan menjadi polemik serta menyinggung sebagian pihak, Khalid Basalamah mengatakan permintaan maafnya.
“Saya pada kesempatan ini, Khalid Basalamah mengucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya dari hati nurani kami kepada seluruh pihak tidak terkecuali, yang merasa terganggu, tersinggung dengan jawaban kami tersebut,” katanya.
Khalid Basalamah berharap, klarifikasinya bisa dimaklumi dan dipahami semua pihak karena dirinya tidak bermaksud menyinggung siapa pun.
“Semoga Allah subhanahu wa ta'ala selalu menyatukan kita di atas persatuan dan kesatuan di negara Republik Indonesia, Insya Allah,” tandasnya.***