Heboh Ceramah Khalid Basalamah, Budayawan hingga Pejabat Negara Kompak Bicara Wayang

- 14 Februari 2022, 14:24 WIB
Ilustrasi seorang dalang sedang memainka pertunjukan wayang kulit.
Ilustrasi seorang dalang sedang memainka pertunjukan wayang kulit. /Tangkap layar YouTube Djiwo Laras Indonesia/

SERANG NEWS – Budayawa hingga pejabat Negara kompak soroti soal wayang setelah heboh ceramah ustadz Khalid Basalamah menyoal wayang.

Beberapa budayawan yang menyoroti wayang di antaranya Sudjiwo Tedjo dan Persatuan Pendalang Indonesia (Pedali) Banyumas Raya. Sedangkan pejabat Negara yang dimaksud adalah Menkopolhukam Mahfud MD.

Mereka menyoroti wayang tak lepas dari ceramah Khalid Basalamah yang diiduga mengharamkan wayang dan beredar di media sosial.

Penulurusan SerangNews.com, video tersebut diunggah dalam kanal YouTube YarifTV setahun lalu, tepatnya pada 11 April 2020.

Baca Juga: Persatuan Dalang Ancam Pidanakan Ustadz Khalid Basalamah karena Dugaan Haramkan Wayang

Namun belakangan video tersebut beredar kembali di media sosial. Dalam video tersebut Ustaz Khalid Basalamah merepon pertanyaan jamaah soal hukum wayang.

“Tanpa mengurangi hormat terhadap tradisi dan budaya, kita harus tahu, bahwa kita Muslim dan dipandu agama," kata Basalamah dikutip SerangNews.com, Senin 14 Februari 2022.

Menurutnya, arusnya Islam dijadikan tradisi dan budaya. Bukan budaya yang diIslamkan. Sebab hal itu sangat sulit karena budaya sangat banyak.

Ia menyebut wayang peninggalan nenek moyang yang mungkin bisa dikenang. Namun bukan berarti harus dilakukan.

Baca Juga: Ngaku Suka Nonton Wayang, Mahfud MD: Tidak Jarang setelah Sholat Malam

"Tapi kan bukan berarti itu harus dilakukan sementara dalam Islam dilarang. Harusnya kita tinggalkan,” katanya.

"Ya taubat nasuha, dan kalau dia punya (wayang) lebih baik dimusnahkan, dalam arti kata dihilangkan,” sambungnya.

Budayawan Sudjiwo Tedjo pun angkat bicara soal wayang yang akan dihapuskan.

Yg ingin menghapus wayang/bayangan, sila hapus dulu bayangannya sendiri,” tulisnya melalui akun @sudjiwotedjo.

Baca Juga: Fakta Wayang dalam Perkembangan Teknologi di Indonesia, Menjadi Nama Pesawat hingga Kapal Tempur

Menurutnya wayang menceritakan hal-hal yang penuh mister. Hal itu juga tak lepas dari cahaya ilmu pengetahuan.

Awal itu gelap. Lalu mulai tampak segala hal berkat cahaya. Cahaya itulah akal/pengetahuan. Dan setiap cahaya akan menimbulkan bayangan.  Itu sebabnya wayang selalu bercerita tgl hal2 non akal/misteri,” tulisnya lebih lanjut.

Semenatara itu Ketua Pedali Banyumas Raya Bambang Barata Aji mengancam akan melaporkan Khalid Basalamah ke Bareskrim Polri atas hal tersebut pada 1 Maret 2022.

"Namun sebelumnya, kami memberi kesempatan kepada saudara Khalid Basalamah untuk meminta maaf secara terbuka terkait dengan pernyataannya tersebut melalui media massa mainstream maupun media sosial dalam waktu 2x24 jam sejak hari ini (13/2)," katanya dikutip SerangNews.com dari Antara, Senin 14 Februari 2022.

Baca Juga: KRI Ardadedali 404, Kapal Selam 'Tempur' TNI AL dari Nama Panah Arjuna di Kisah Mahabharata Wayang Jawa

Selain sebagai warisan budaya, lanjut Bambang, Wali Sango juga menyebarkan agama Islam di Nusantara, khususnya Jawa menggunakan wayang sebagai media dakwahnya

"Apa yang diharamkan oleh saudara Khalid Basalamah ini menepis produk pengislaman masyarakat Nusantara oleh para aulia," ucapnya.

"Hal ini tentu berbahaya bila ditafsirkan bahwa para wali melaksanakan hal-hal yang haram dalam penyebaran agama Islam," sambung Ketua Yayasan Dhalang Nawan itu.

Menkopolhukam Mahfud MD juga menyoroti soal wayang. Ia mengaku sering menonton wayang untuk mengisi waktu senggangnya.

Baca Juga: Senjata Sakti Arjuna di Perang Mahabharata, Salah Satunya Menjadi Perlengkapan Perang TNI Angkatan Laut

"Tdk jarang, stlh salat malam sy mengambil waktu utk menikmati lagu2 dan nonton wayang lewat Youtube," katanya melalui akun Twitter @mohmafudmd.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu menyebut beberapa lagu dan nama dalang yang bisanya disaksikan pertunjukan wayangnya.

"Msl mendengar lagu2nya Los Marenos dan nonton rekaman wayangnya Ki Enthus Susmono," katanya.

Kendati demikian, Mahfud MD mengatakan dengan nonton wayang bukan berarti tidak mengaji. Hal itu dilakukan sebagai variasi.

"Apakah tdk mengaji Alqur'an? Ya juga, tapi bs bervariasi. Beragama yg enak sj tp jgn seenaknya," tulisnya.***

Editor: Ken Supriyono

Sumber: Twitter Youtube ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x