Klasifikasi kejahatan Klitih terbagi menjadi tiga sumber, di antaranya sebagai berikut.
1. Anak baru gede (ABG) mencari jati diri (Murni Klitih) kejahatan ini tidak mengandung motif apapun untuk melukai korbannya. Tidak mencuri, merampok, merampas, ataupun karena dendam. Mereka hanya mencari kepuasan.
2. Genk pelajar mencari kekuasaan dan haus pengakuan dari genk lain. Sama-sama melukai orang namun mereka saling kenal. Mereka menyerang lawannya yang tergabung dalam genk lain.
3. Genk pelajar lukai orang tidak dikenal. Genk pelajar yang ingin bertarung namun genk lawanya tidak menampakkan diri. Alhasil orang lain yang menjadi target pelampiasannya.
Dari sejumlah kabar yang didapat, terdapat sejumlah kasus Klitih yang sudah melukai korban dan akibatkan korban jiwa.
Misalnya pada tahun 2019 lalu, dikabarkan seorang pelajar SMK yang berusia 17 tahun, Egi Hermawan tewas dibacok oleh genk pelajar di Jalan Menukan, Yogyakarta. Diketahui motifnya adalah balas dendam antar genk.
Ada juga di tahun 2018 lalu menimpa seorang mahasiswa UGM bernama Herlangga, 25 tahun tewas dibacok oleh orang tak dikenal. Bacokan mengenai punggung korban dan tembus ke paru-paru.
Aksi Klitih yang trending topik di Twitter hari ini pun langsung dikomentari netizen.