SERANG NEWS - Proses evaluasi terhadap dampak dan korban akibat erupsi Gunung Semeru masih terus dilakukan petugas.
Gunung Semeru mengeluarkan abu vulkanik dan lahar dingin pada Sabtu, 4 Desember 2021 menimbulkan banyak korban.
Gunung Semeru terletak di antara Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, mengeluarkan abu vulkanik dan lahar dingin sekitar pukul 15.00 WIB.
Dua Kecamatan yang terdampak signifikan dari erupsi Gunung Semeru yaitu Kecamatan Pronojiwo dan Candipuro.
Di Kecamatan Pronojiwo ada beberapa desa, yakni Desa Pronojiwo, Desa Ora Ora Omba, Desa Sumberurip, Dusun Curah Kobokan dan Desa Supiturang.
Sedangkan untuk Kecamatan Candipuro, ada Desa Sumbermujung, Dusun Kamarkajang dan Desa Sumberwuluh.
Adapun untuk total warga yang melakukan pengungsian 1.563 Jiwa. Pengungsi tersebut dihimpun dari 3 Kecamatan, Kecamatan Pronojiwo, Kecanatan Candipuro, dan Kecamatan Pasirian.
Dilansir SerangNews dari twitter @bpbd_jatim korban dari erupsi Gunung Semeru yakni, 14 korban menainggal, 69 luka berat, 100 jiwa luka ringan dan 20 sedang dalam proses evakuasi.
Kemudian, sebanyak 9 orang dikabarkan hilang masih dalam proses pendataan dan validasi.
Baca Juga: Gunung Semeru di Lumajang Erupsi Hebat, Ternyata Ini Sebabnya hingga Runtuhnya Bibir Larva
Erupsi Gunung Semeru yang terletak di Kabupaten Lumajang setidaknya berdampak sekitar 5.205 jiwa.
Selanjutnya beberapa akses jalan ikut terdampak. Salah satunya jembatan Gladak Perak yang terletak di Desa Curah Kobokan yang putus.
Beberapa rumah warga terdampak erupsi masih tertutup material vulkanik, totak rumah terdampak sekitar 2.970 unit.
Upaya terus dilakukan seperti proses evakuasi, pemberishan material oleh alat berat, pendirian dapur umum, dan layanan air.***