Network
SERANG NEWS - Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Eko Budi Lelono mengutarakan bahwa terdapat faktor eksternal yang mengakibatkan Gunung Semeru erupsi.
Gunung Semeru yang mengalami erupsi hebat pada Sabtu kemarin besar kemungkinan diakibatkan oleh curah hujan yang tinggi di sekitar puncak gunung.
Curah hujan yang tinggi di sekitar puncak Gunung Semeru mengakibatkan runtuhnya bibir lava.
Reruntuhan bibit lava itulah kemudian yang memicu adanya erupsi.
Baca Juga: Update Terbaru Jumlah Korban Erupsi Gunung Semeru, sebagian Dilarikan ke Rumah Sakit Lumajang
"Kelihatannya memang ada kaitan dengan curah hujan tinggi, sehingga menyebabkan runtuhnya bibir lava itu sehingga memicu adanya erupsi, atau ada guguran awan panas," ujar Eko Budi Lelono dalam konfereni pers, dikutip SerangNews.com dari Antara.
Berdasarkan hasil pengamatan oleh tim di lapangan, tidak terdapat aktivitas vulkanik yang meningkat.
Dari sisi kegempaan, tidak ada aktivitas yang meningkat dari sebelumnya. Aktivitas vulkanik sejak November hingga 3 Desember terbilang stagnan.
Baca Juga: Aktivitas Gunung Semeru Belum Aman, PVMBG: jika Hujan Lahar di Sepanjang Aliran Sungai
