Bukan China, Penambang Bitcoin Teratas Dunia Geser ke Amerika Serikat

- 13 Oktober 2021, 21:21 WIB
ilustrasi bitcoin.
ilustrasi bitcoin. /pixabay.com/tombark/

Setelah tindakan keras itu, banyak penambang berusaha pindah ke Amerika Utara dan Asia Tengah.

Baca Juga: Proyek Jet Tempur KF-21, Duh Indonesia Nunggak Pembayaran ke Korea Selatan

Pada Juli dan Agustus terlihat 'bounceback' sebesar 20 persen dalam tingkat hash bitcoin global.

"Ini menunjukkan bahwa beberapa peralatan pertambangan China telah berhasil digunakan kembali di luar negeri”, kata Michel Rauchs, pemimpin aset digital di Cambridge Center for Alternative Finance dikutip dari SCMP pada Rabu 13 Oktober 2021.

Efek langsung dari tindakan keras Beijing adalah penurunan 38 persen dalam tingkat hash jaringan global pada Juni 2021, yang kira-kira sesuai dengan bagian tingkat hash China sebelum tindakan keras.

Baca Juga: Tanggal 13 Oktober Hari Apa? Begini Sejarah 'No Bra Day' dan Kampanye Kanker Payudara

"Menunjukkan bahwa penambang Cina menghentikan operasi secara bersamaan," kata Rauchs.

Perubahan harga Bitcoin selama beberapa bulan terakhir telah mencerminkan kekurangan kapasitas penambangan sementara.

Setelah memuncak di atas 50.000 dolar AS pada bulan April, harga turun di bawah 40.000 dolar AS dari Mei hingga Juli sebelum naik kembali.

Baca Juga: Kim Jong Un Pamerkan Rudal Nuklir Antar Benua Terbaru, Bentuk Peringatan Terhadap AS

Halaman:

Editor: Masykur Ridlo

Sumber: SCMP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah