SERANG NEWS - Indonesia terus memperbaharui alutsista, untuk menjaga pertahanan dari situasi geopolitik yang kian tak menentu.
Dengan ketidakpastian situasi politik global semua negara termasuk Indonesia terus memperbaharui alutsista.
Alutsista terdiri dari peralatan utama beserta peralatan pendukung yang menjadi suatu sistem senjata yang memiliki kemampuan untuk pelaksanaan tugas pokok TNI.
Terbaru, pasukan TNI AD memiliki alutsista canggih yang digunakan untuk melakukan pengintaian. Alat temput utama ini diberi nama Komodo 4x4 Recon.
Baca Juga: Proyek Jet Tempur KF-21, Duh Indonesia Nunggak Pembayaran ke Korea Selatan
Varian kendaraan taktis Komodo 4x4 Recon ini di desain untuk misi pengintaian.
Kendaraan ini dirancang untuk bergerak cepat dan tepat dalam setiap misinya.
Dilengkapi dengan mesin diesel 215 HP dengan Turbo Charger Intercooler, kendaraan ini mampu mencapai top speed 80 km/h di jalan raya, dengan daya jelajah sejauh 450 kilometer.
Kendaraan ini cukup untuk menampung 4 orang personel di dalamnya, yang dapat terhubung dengan pasukan lain lewat alat komunikasi radio VHF dan HF, serta Intercom yang telah terpasang didalamnya.
Baca Juga: Tank Harimau Alutsista Baru TNI AD Buatan Pindad gantikanTank Buatan Prancis dan Inggris
Kendaraan ini juga memiliki GPS dan Thermal Vision untuk membantu pengemudi dalam mengoperasikan kendaraan dalam keadaan gelap di malam hari.
Kemampuan kendaraan untuk bermanuver dengan baik menjadikannya kendaraan yang handal bagi Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Fungsinya sebagai pengintai membuat kendaraan ini sangat cocok untuk dipakai di medan berat.
Kendaraan taktis varian Komodo ini telah digunakan oleh TNI Angkatan Darat sebagai kendaran tempur (ranpur) yang dipersenjatai rudal Mistral.
Selain itu, kendaraan ini juga digunakan oleh Komando Pasukan Khusus (Kopassus), Batalyon Infanteri (Yonif) dan Korps Brigade Mobil (Brimob).
Komodo ini difungsikan sebagai kendaraan taktis yang dapat digunakan di segala medan pertempuran, terutama medan berat seperti jalan berlumpur, berpasir ataupun bergelombang.
Hal ini ditunjang dengan kemampuannya dalam menerjang tanjakan 31 derajat dengan tingkat kemiringan sisi 17 derajat.***