Suku Baduy luar telah terpengaruh budaya luar sehingga terciptanya kantong dan kancing.
Masyarakat suku Baduy selalu memakai tas rajutan yang berisi pisau, sirih sepenginangan, menyan putih dan batu api.
Lalu untuk baju adat perempuan Baduy berupa kain atau sarung berwana biru kehitan-hitaman.
Kain yang digunakan berupa kebaya dengan motif batik yang dipakai dari tumit hingga bagian dada.
Di pinggangnya melilit sabuk putih dan pada pergelangan tangannya biasa mengenakan gelang kanteh yang terbuat dari benang kapas.
Gelang bagi kebanyakan suku tradisional dianggap sebagai penolak bala. Bentuknya bermacam-macam, ada yang terbuat dari logam, rotan dan akar pohon.
Kadang-kadang dalam tas berisi pula timbel kejo, nasi putih dengan sedikit garam sebagai bekal diperjalanan. Berbeda dengan kaum laki-laki, kaum perempuan suku Baduy dalam tidak mengenal mode pakaian.
Baca Juga: Polda Banten Akan Tanam 5.000 Pohon di Hutan Baduy, Jaro Saija: Kami Mendukung
Wanita Baduy dalam sehari-hari hanya mengenakan samping hideung.