Apa Fenomena Aphelion 2021? Ini Penjelasannya LAPAN setelah Ramai Melalui Pesan Berantai WhatsApp

- 16 Juli 2021, 05:05 WIB
Ilustrasi: Fenomena Aphelion  2021.
Ilustrasi: Fenomena Aphelion 2021. /Pixabay/PIRO4D/

Baca Juga: Heboh Ramalan Bencana Gempa Bumi Besar, Mbak You: Tanah Ambles, Jawa Timur dan Tengah Akan Menyatu

Lalu, apakah Aphelion yang menjadi penyebab kondisi dingin yang terjadi belakangan ini dan berdampak mudahnya orang sakit?

Masih menurut LAPAN, suhu dingin yang terjadi belakangan ini bukan disebabkan fenomena Aphelion.

Suhu dingin pada pagi hari yang terjadi belakangan ini merupakan hal biasa yang terjadi pada musim kemarau. Juga akan terjadi hingga Agustus nanti

Kondisi tersebut disebabkan lantaran tutupan awan yang sedikit. Karenanya, tidak ada panas dari permukaan bumi, yang diserap dari cahaya Matahari dan dilepaskan pada malam hari dan dipantulkan kembali ke permukaan Bumi oleh awan.

Baca Juga: Ada Fenomena Gerhana Matahari Cincin 10 Juni, Berikut Panduan Salat Beserta Niatnya!

Posisi Matahari yang saat ini berada di belahan utara itulah yang menjadikan tekanan udara di belahan Utara lebih rendah, dibandingkan belahan Selatan yang mengalami musim dingin.

Oleh karenanya, angin bertiup dari arah Selatan menuju Utara dan saat ini angin yang bertiup dari arah Australia yang memang mengalami musim dingin.

Dampak yang ditimbulkan adalah efek penurunan suhu, khususnya di Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara yang terletak di selatan Khatulistiwa.

Sementara, fenomena Aphelion tidak mempengaruh panas bumi yang diterima Bumi meski Matahari berada di posisi terjauh.

Halaman:

Editor: Ken Supriyono

Sumber: LAPAN


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah