Mayat Perempuan Ditemukan di Hutan usai Jadi Diculik dan Diperkosa Oknum Polisi

- 8 Juni 2021, 17:56 WIB
Ilustrasi mayat
Ilustrasi mayat /PIXABAY/Clker-Free-Vector-Images

SERANG NEWS – Nasib nahas menimpa seorang perempuan Sarah Everard yang ditemukan dalam kondisi tak bernyawa.

Mayat perempuan berusia 33 tahun itu ditemukan setelah menjadi korban penculikan dan pemerkosaan seorang oknum polisi.

Kejadian yang terjadi di London, Inggris pada pada 3 Maret 2021 itu, telah memicu reaksi kemarahan Inggris.

Seorang petugas polisi telah mengakui pemerkosaan dan penculikan Sarah Evered yang  embunuhannya memicu kemarahan dan pencarian jiwa di seluruh Inggris tentang apa yang dapat dilakukan polisi, pemerintah dan masyarakat untuk menghentikan kekerasan laki-laki terhadap perempuan," tulis dalam pemberitaan Reuters yang dikutip SerangNews.com, Selasa 8 Juni 2021.

Baca Juga: Viral Video Pemerkosaan di TikTok, Begini Perdagangan Perempuan Bangladesh ke India Lewat Medsos

Dalam pemberitaan tersebut disebutkan pelaku bernama Wayne Couzens (48), seorang perwira London yang menjaga tempat diplomatic.

Kasus telah divonis dan pelaku menerima tanggung jawab atas pembunuhan itu. Ia juga tidak mengajukan pembelaan saat laporan medis sedang disiapkan.

Kronologis perempuan berusia 33 tahun itu bermula saat korban berjalan pulang dari rumah temannya di London selatan pada 3 Maret.

Baca Juga: Link Video Viral Perempuan Bangladesh Digilir 4 Pria Tersebar di Tiktok, Polisi Tangkap 7 Pelaku

Tubuhnya kemudian ditemukan di hutan sekitar 50 mil jauhnya di Inggris tenggara.

Sebuah post-mortem menyimpulkan awal bulan ini bahwa dia telah meninggal akibat cekikan di bagian leher.

Couzens seharusnya mengajukan pembelaan bulan depan. Namun, pada sidang di Pengadilan Old Bailey London pelaku mengaku bersalah atas tuduhan pemerkosaan dan penculikan.

"Pembunuhan Everard memicu curahan kemarahan dari para wanita yang telah menceritakan pengalaman dan ketakutan mereka sendiri berjalan-jalan sendiri di malam hari," tulis Reuters.

Baca Juga: Sudah Kakek-kakek, Seorang Guru Ngaji di Jakarta Utara Tega Cabuli Muridnya Sendiri

Perdana Menteri Boris Johnson menjanjikan tindakan sesuai hukum yang berlaku. Termasuk menyediakan anggaran untuk penerangan jalan yang lebih baik.

Pihaknya juga menyiapkan skema pengamanan petugas berpakaian preman untuk mengunjungi pub dan klub untuk mengidentifikasi pelaku predator dan mencurigakan.

Atas kasus itu, Polisi di Inggris mendapat kecaman karena saat menangani penjagaan Everard melakukan pengusiran kepada para pelayat.***

Editor: Ken Supriyono

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah