Kala Gurandil Pemburu Emas Rusak Hutan Sakral Suku Baduy di Gunung Liman

- 23 April 2021, 15:51 WIB
Kala Gurandil Pemburu Emas Rusak Hutan Sakral Suku Baduy di Gunung Liman.
Kala Gurandil Pemburu Emas Rusak Hutan Sakral Suku Baduy di Gunung Liman. /Dok Polda Banten. /

SERANG NEWS - Beredar viral video tokoh masyrakat Baduy yang menangis saat mengetahui hutan sakral diruksak oleh gurandil atau penambang emas.

Hutan sakral yang diruksak gurandil itu terletak di wilayah adat kasepuhan Cibarani, Gunung Liman, Kabupaten Lebak.

Sontak kerusakan areal hutan sakral oleh gurandil itu, membuat luka cukup mendalam bagi masyarakat adat Baduy.

Dalan video, tampak salah seorang tokoh adat masyarakat Baduy bernama Ki Pulung meluapkan kekesalannya sembari menahan air mata usai melihat penampakan kerusakan yang ada di wilayah Gunung Liman.

Baca Juga: KPK Tetapkan Tersangka Wali Kota Tanjungbalai dan Penyidik KPK Dugaan Kasus Suap

"Eta kami mohon maaf ka pamarentah, ieu sifatna kami ieu fungsi na kami ka amanatan ku leluhur-leluhur kami, (Ini kami mohon maaf ke pemerintah, ini sifatnya kami sudah diamanatkan oleh leluhur-leluhur kami," katanya dalam video tersebut dikutip SerangNews.com Jumat 23 April 2021.

"Bisi ayeuna gunung dilebur, lebak karuksak, buyut karobah, ayeuna kabuktian Gunung Liman ayeuna ka robah, menta tulung, menta dijaga bener-bener ku pamarentah. (takutnya gunung dihancurkan, lembah dirusak, aturan adat dilanggar. Sekarang terbukti Gunung Liman yang dirusak. Minta tolong ini dijaga sungguh-sungguh oleh pemerintah," sambungnya.

"Kami geus ka sesel ku karuhun, ja waktu kami diamanatkan ku leluhur kami ja bisi gunung dilebur, lebak karuksak, buyut karobah, ayeuna nyata Gunung Liman sakali ruksak. Eta kami menta ditutup bae, ulah diteruskeun. ( Kami merasa menyesal ke leluhur, karena kami diamanatkan khawatir nanti gunung dihancurkan, lembah dirusak, aturan adat dilanggar, tapi sekarang nyatanya Gunung Liman rusak. Kami minta ini dihentikan, jangan diteruskan)," ungkap Ki Pulung dengan nada bergetar dalam video tersebut.

Baca Juga: Ramalan Shio Sabtu 24 April 2021: Karir Shio Babi Terlihat Lebih Cerah

Sementara itu, Jaro Cibarani, H. Dulhani yang juga perekam video tersebut saat dikonfirmasi membenarkan adanya kerusakan alam yang terjadi di wilayah adat kasepuhan Cibarani, Gunung Liman.

Meski menurutnya lokasi tersebut tidak berada di wilayah perkampungan adat baduy, namun masyarakat baduy dianggap memiliki tanggung jawab untuk ikut menjaganya.

"Bukan Kampung Baduy, tapi wewengkon adat kasepuhan Cibarani Pegunungan Ciliman. Tapi suku baduy punya tanggungjawab dapat amanat dari leluhurnya," kata Dulhani saat dikonfirmasi.

Diungkapkan, jika saat dilakukan pengecekan ke lokasi, tampak kerusakan yang ditimbulkan oleh aktivitas penambangan emas ilegal.

Baca Juga: Penyidik KPK Ditangkap Peras Walikota Tanjungbalai, Benny K Harman: UU KPK Dirancang agar KPK Tidak Tajam

Disebutkan Dulhani, jika sekitar dua hektare lahan yang ada di Gunung Liman rusak parah.

"Pas dicek sih udah dua bungur, sekitar dua hektaran (rusak)," ujarnya.

Disampaikan Dulhani, jika pelaku penambangan merupakan masyarakat dari luar wilayah adat kasepuhan Cibarani yang melakukan aktivitas tambang secara ilegal. Tetapi, saat dilakukan pengecekan olehnya, tidak nampak satu pun aktivitas penambang di lokasi tersebut.

"Yang nambang bukan warga Cibarani, kalau warga Cibarani tidak ada. Mungkin masyarakat Wangun Jaya, mungkin juga dari Sobang," paparnya.

Dikatakan Dulhani, jika dirinya menduga aktivitas penambang dilakukan secara sembunyi-sembunyi.

Hal itu dikarenakan saat pihaknya melakukan pengecekan ke lokasi, tidak ada satu pun aktivitas penambang, termasuk tidak adanya alat pengolahan hasil tambang yang biasa digunakan.

"Pas dicek tidak ada (penambang), mungkin bisa juga mereka sembunyi-sembunyi. Ga ada (alat) pengolahannya di situ, mungkin pengolahannya dibawa ke kampung, ke rumah masing-masing," tandasnya.***

Editor: Kiki


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah