Ia mengecam aturan tersebut dengan mengampanyekan tagar 'Hands off My Hijab'.
Baca Juga: Mesir Pindahkan 22 Mumi ke Museum Nasional, Salah Satunya Mumi Raja Dinasti Abad ke-16
Ia mengatakan bahwa larangan memakai jilbab yang dikeluarkan Senat Prancis sama saja dengan 'Islamofobia tertulis dalam undang-undang'.
"Inilah yang terjadi ketika Anda menormalkan ujaran kebencian anti-Islam dan anti-Muslim, bias, diskriminasi, dan kejahatan rasial - Islamofobia tertulis dalam undang-undang," kata Ibtihaj dikutip SerangNews.com dari akun Instagramnya @ibtihajmuhammad pada Sabtu, 10 April 2021.
Terdapat juga aktivis Amerika Serikat, Amani al-Khatahtbeh, yang turut menolak larangan berhijab bagi perempuan di bawah 18 tahun di tempat umum tersebut.
"Tidak ada pemerintah yang mengatur bagaimana seorang wanita dapat berpakaian, apakah akan tetap memakai atau melepasnya," tulis Amani di akun Twitternya @xoamani.***