Terduga Teroris di Mabes Polri Perempuan Muda, FKPT: Milenial Terpapar Terorisme Meluas di Banten

- 31 Maret 2021, 22:32 WIB
Amas Tadjuddin
Amas Tadjuddin /Tangkap layar/Whatsapp

SERANG NEWS - Serangan terduga teroris yang terjadi di Mabes Polri dan dilakukan seorang diri berjenis kelamin perempuan, adalah bukti bahwa kelompok radikal terorisme itu ada dan nyata.

Demikian hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Forum Koordinasi Penanggulangan Terorisme (FKPT) Provinsi Banten Banten, Amas Tadjuddin melalui keterangan tertulisnya, Rabu 31 Maret 2021.

“Serangan itu bukan rekayasa dan hayalan. Serangan itu bukti bahwa paham radikalisme telah menyasar ke semua kelompok usia dan jenis kelamin,” kata Amas.

Baca Juga: Terdengar Suara Tembakan, Terduga Teroris Serang Mabes Polri

Baca Juga: Usai Terduga Teroris Serang Mabes Polri, Polda Banten Perketat Penjagaan dan Keamanan 

Amas mengatakan, pelaku serangan teroris tersebut adalah seorang perempuan kelahiran tahun 1995. Dan itu merupakan generasi milenial yang telah terpapar paham radikal terorisme yang mengusung khilafah.

“Para pengasong khilafah ini berafiliasi ke ISIS dan berasal dari organisasi terlarang maupun individual, sudah tersebar meluas dan sangat memprihatinkan termasuk generasi milenial terpapar intoleran radikal terorisme meluas di Provinsi Banten,” ucapnya.

Baca Juga: Pasca Terduga Teroris Serang Mabes Polri, Polres Tangsel: Kualitas dan Kuantitas Patroli Ditambah

Baca Juga: Teroris Serang Mabes Polri, Tsamara Amamy: Kasus Teror di Indonesia Perlu Dicari Akar Masalahnnya

Ia menilai, era digital yang sangat terbuka, membuat kelompok tersebut memanfaatkan jejaring medsos untuk melakukan propaganda dengan berbagai dalih serta menyusup ke berbagai kelompok dan organisasi masyarakat (ormas).

“Terbuka melalui situs-situs mereka merekrut simpatisan pejuang khilafah yang berujung pada radikal terorisme,” ujarnya.

Baca Juga: Terduga Teroris di Bekasi dan Condet Simpan Lima Bom Setara 70 Peledak

Oleh karena itu, Amas meminta kepada aparat penegak hukum agar tidak ragu melakukan tindakan tegas, bahkan kepada siapapun yang sudah terindikasi terpapar yang seringkali ditemukan juga di kelompok ASN atau pegawai pemerintah, BUMN, dan juga Kementerian.

“Kepada masyarakat agar tidak mudah terprovokasi oleh kelompok radikal terorisme yang kerapkali terlihat menebar ujaran kebencian kepada pemerintahan yang sah dan tokoh tokoh ormas yang moderat berdasarkan idiologi Pancasila,” katanya.

Baca Juga: Tinggal di Kontrakan, Terduga Teroris di Cirendeu Tangsel Berprofesi sebagai Ojek Online

Amas juga mengingatkan kepada orang tua agar senantiasa mengawasi putra putrinya dalam bermedsos agar tidak terpapar paham teroris.

“Terakhir mengingatkan kepada pimpinan partai politik atau aktivis partai politik agar tidak menyebarkan provokasi intoleransi faham khilafah dan anti Pancasila yang memanipulasi narasi dalil dalil agama untuk tujuan meraih kekuasaan politik dan partai,” ujarnya.***

Editor: Muh Iqbal Zikri


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah