Network
SERANG NEWS – Kendati mengalami penurunan akibat Covid-19, nilai ekspor perikanan Jawa Tengah 2020 masih tembus di angka Rp2,87 triliun.
Berdasarkan laporan Balai Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu (BKIPM) Jawa Tengah yang mencatat ekspor perikanan Jawa Tengah selama 2020, rajungan masih menjadi komoditas primadona.
Selain primadona dan unggulan ekspor Jawa Tengah selama 2020, daging rajungan menjadi nilai jual produk yang cukup fantastis. Komoditas ini tercatat memberikan sumbangan devisa negara tertinggi yaitu Rp981 miliar.
Selain rajungan, berikut komoditas Perikatanan Jawa Tengah dengan nilai ekspornya:
- Rajungan : Rp981 miliar
- Surimi : Rp75 miliar
- Daging : Rp71 miliar
- Makarel : Rp53 miliar
- Cumi-cumi : Rp52 miliar
- Tepung ikan : Rp48 miliar
- Udang : Rp28 miliar
- Sotong : Rp9 miliar
- Bloso : Rp8 miliar
- Daging kakap Rp7 miliar
Baca Juga: Temui Keluarga Pasien Meninggal karena Covid-19 di Ruang ICU, Anies Baswedan: Ini Bukan Fiksi
Adapun negara-negara tujuan ekspor perikanan Jawa Tengah selama 2020 adalah: Amerika Serikat, Jepang, China, Malaysia, Korea Selatan, Taiwan, Thailand, Singapura, Hongkong, dan Vietnam.
“Amerika Serikat termasuk dalam daftar peringkat 10 negara tujuan ekspor tertinggi produk perikanan dari Jateng dengan nilai tertinggi dari 26 negara lainnya yaitu mencapai Rp1,05 triliun disusul oleh Jepang,” kata Kepala BKIPM Semarang Raden Gatot Perdana dikutip Serang News dari Antara, Senin 25 Januari 2021.
Nilai pertumbuhan ekspor produk perikanan selama 2020 cukup fluktuatif dan bertumbuh. Pada triwulan 2020 pertama terlihat pertumbuhan nilai ekspor perikanan yang cukup baik hingga mencapai nilai tertinggi atau menyentuh Rp291 miliar di akhir triwulan pertama.
