SERANG NEWS - Majelis Ulama Indonesia (MUI) harus bisa menunjukan jati diri sebagai ulama.
Demikian dikatakan Wakil Presiden yang juga Ketua Umum non-aktif Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma’ruf Amin dalam Musyawarah Nasional (Munas) ke-10 MUI di Hotel Sultan Jakarta.
Ia mengatakan menjadi pengurus MUI harus melakukan penyesuaian diri dan jati diri dari kelembagaan Majelis Ulama Indonesia (MUI).
"Menjadi pengurus MUI harus melakukan penyesuaian diri dan jati diri kelembagaan MUI," katanya dikutip Serangnews.com dari Antara Rabu 25 November 2020.
Baca Juga: Ini Kata Ma'ruf Amin untuk Ormas Islam yang Tidak Sesuai dengan Prinsip MUI
Oleh karena itu, dia meminta setiap pengurus MUI dapat menjaga citranya karena label ulama di MUI menuntut setiap organisatorisnya bisa mengejawantahkan sebagai ulama baik dari perkataan, perbuatan dan kebijakannya.
Ma'ruf yang juga Wakil Presiden Indonesia mengatakan pengurus MUI agar tunduk dan patuh terhadap prinsip garis organisasi demi kinerja yang harmonis.
"Kalau tidak cocok bisa menggunakan organisasi lain dan tidak menggunakan MUI," katanya.
Sebagai wadah ulama dan pemimpin, kata dia, MUI harus hadir bukan hanya menjadi penggerak umat tetapi menjadi contoh yang baik dalam setiap aktivitas yang dilakukannya.