Kecewa Atas Pernyataan Emmanuel Macron, Minimarket di Lampung Boikot Produk Prancis

6 November 2020, 19:32 WIB
Karyawan supermarket di provinsi Manufiya Mesir mengeluarkan produk Prancis dari rak. /Twitter.com/@Onyong_Marko /

 

SERANGNEWS.COM –Isu boikot terhadap produk-produk  yang berasal dari negara Prancis terjadi di sejumlah daerah di Indonesia. Salah satunya di Provinsi Lampung.

Aksi boikot terhadap produk Prancis di sejumlah minimarket di Provinsi Lampung sebagai bentuk respon dari pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron.

“Boikot barang-barang asal Prancis sudah kami mulai pada Rabu 4 Oktober dan akan berlangsung hingga satu pekan ke depan.” Ujar Ketua Komunitas 212 mart Al-Hikmah Yuzef Andiawan, di Bandarlampung, Jumat 6 Oktober 2020.

Baca Juga: Presidium KAMI Gatot Nurmantyo Diberi Bintang Mahaputera, Mahfud MD: Bukan Membungkam Kekritisan

Adapun, minimarket di Bandar Lampung yang melakukan aksi boikot terhadap barang-barang dari Prancis selain 212 mart ada juga Swalayan Fitrinove.

Yuzef sebagai Ketua Komunitas 212 mart Al-Hikmah meminta kepada seluruh komunitas 212 untuk menyosialisasikan kepada warga barang-barang mana saja yang tidak dapat dibeli oleh mereka dan akan segera dihanguskan.

“Daftar barang yang di boikot seperti susu SGM, susu bebelove, kosmetik merek Garnier, dan air mineral kemasan botol yakni Vit, dan mizone,” ujarnya.

Baca Juga: Pemda Sleman Lakukan Tes Cepat Covid-19 kepada Para Pengungsi Dari Kawasan Lereng Gunung Merapi

Ia menegaskan, aksi pemboikotan ini merupakan bentuk dari kecintaannya kepada Nabi Muhammad SAW.

"Mungkin kami akan rugi, tapi saya yakin bahwa rezeki datangnya dari Tuhan, tinggal kita bersungguh-sungguh saja dalam bekerja dan beramal pasti ada gantinya," ujarnya.

Kekecewaan masyarakat akan pidato yang disampaikan Presiden Perancis, Emmanuel Macron bukan hanya terjadi di Lampung.

Baca Juga: BPBD DI Yogyakarta Mulai Siap-siap Evakuasi Warga Rentan Dari Kawasan Lereng Gunung Merapi

Di media sosial, beredar foto yang menunjukkan sejumlah rak di supermarket kosong dan tertulis tulisan boikot. Awalnya, rak tersebut diisi oleh berbagai macam produk Prancis. 

Pada akhir Oktober 2020 kemarin, Majelis Ulama Indonesia (MUI) merilis pernyataan sikap merespons pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron.

"MUI menyatakan sikap dan mengimbau kepada Ummat Islam Indonesia dan dunia untuk memboikot semua produk yang berasal dari negara Perancis," tulis salah satu pernyataan dalam surat yang ditandatangani Wakil Ketua Umum MUI, Muhyiddin Junaidi dan Sekjen MUI Anwar Abbas itu. ***

Editor: Ken Supriyono

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler