SERANG NEWS- Seorang kakek dan bapak-bapak lainnya menyindir Presiden Jokowi soal kenaikan harga BBM bersubsidi lewat sebuah video yang kemudian viral di media sosial.
Video itu beredar luas di media sosial, salah satu akun Instagram yang membagikan video tersebut adalah @kabarnegri.
Dalam rekaman video tersebut, terlihat seorang kakek-kakek merekam dirinya.
Ada juga sejumlah bapak-bapak di belakang kakek yang merekam itu sambil berpose tersenyum lebar ke arah kamera.
Baca Juga: Viral Sedan BMW Z4 Seharga Rp1,5 M Diduga Isi Pertalite di SPBU, Ini Ragam Komentar Kocak Netizen
"Assalamualaikum bapak presidenku bapak Jokowi yang baik hati," buka si kakek bertopi itu dengan senyuman dikutip SerangNews.com dari akun Instagram @kabarnegri, Rabu 7 September 2022.
Tak hanya senyuman yang diberikan dalam video itu. Namun kakek tersebut seolah memberikan sindiran lewat narasi yang diucapkannya.
"Alhamdulillah BBM (pertalite) naik sepuluh ewu (ribu) kecil bagi wong Cirebon sih," lanjut si kakek dengan senyuman.
Sementara itu, bapak-bapak di belakang ikut menimpali dengan kata-kata Mantap sambil mengacungkan jempol.
Baca Juga: Viral Hina Jokowi dengan Perkataan Tak Senonoh, Mahasiswa Negeri Gorontalo Yunus Pasau Minta Maaf
Kakek itu lalu melanjutkan dengan sindiran bahwa tak masalah apabila BBM harganya naik meroket menjadi Rp25 ribu.
"Kalau bisa pak Jokowi Rp25 ribu tenang bae wong Cirebon beli kelaparan hahaha tetap dukung pak Jokowi 3 periode siap!" ujar kakek itu.
"Siap dukung Jokowi! Masyarakat Cirebon dukung bapak Jokowi! Kalau bisa selama-lamanya presiden kita pak Jokowi. Lanjutkan seumur hidup, orang Cirebon nggak takut kelaparan asalkan presidennya pak Jokowi karena perhatian sama rakyat hahaha," sindirnya yang seketika disambut suara tertawa terbahak-bahak dari para bapak-bapak di belakang.
Sebagai informasi, harga BBM naik termasuk jenis Pertalite menjadi Rp10 ribu mulai tanggal 3 September 2022 yang membuat masyarakat geger.
Aksi unjuk rasa sejumlah element masyarakat, buruh dan mahasiswa juga semakin masif di sejumlah daerah menolak kenaikan BBM.***