Kasus Hepatitis Akut Bertambah, Hati-hati Muncul Imbauan Palsu di Media Sosial Facebook

10 Mei 2022, 20:43 WIB
Kasus Hepatitis Akut Bertambah, Hati-hati Muncul Imbauan Palsu di Media Sosial Facebook. /promkes.kemkes.go.id

SERANG NEWS – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan hingga kini ada 15 kasus (suspek) hepatitis akut yang sedang diinvestigasi.

Dalam keterangan pers virtual melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden Senin 9 Mei 2022, Budi Sadikin menyampaikan update berita mengenai kasus hepatitis akut ini.

“WHO menyampaikan adanya outbreak hepatitis akut ini tanggal 23 April di Eropa. Kemudian tanggal 27 April, jadi empat hari sesudah WHO menyampaikan adanya outbreak di Eropa ini, Indonesia menemukan tiga kasus di Jakarta,” katanya.

Budi juga mengatakan setelah ditemukannya tiga kasus di Jakarta pada tanggal 27 April, pihaknya langsung mengeluarkan surat edaran kepada dinas kesehatan dan rumah sakit agar melakukan survailens dan monitoring atas kasus ini. 

Baca Juga: Menteri Sibuk Pencitraan untuk Kontestasi 2024, Refly Harun: Ganti Menterinya!

“30 April Singapura umumkan kasus yang pertama dan sampai sekarang di Indonesia ada 15 kasus,” katanya.

Kasus hepatitis akut ini paling banyak ada di Inggris yakni 115 kasus, Italia, Spanyol, dan Amerika Serikat sebagaimana disampaikan Budi.

Sehari sesudah Lebaran, Budi melakukan koordinasi dan diskusi dengan CDC Amerika dan CDC Inggris. Pihaknya mendapatkan banyak informasi terkait kasus ini.

Disimpulkan belum bisa dipastikan virus apa yang 100 persen sebabkan adanya penyakit hepatitis akut ini.Penelitian sedang dilakukan oleh Indonesia bersama-sama dengan WHO, Amerika, dan Inggris. 

Baca Juga: Geram Melihat Pantai Pangandaran Penuh Sampah, Susi Pudjiastuti: Awas, Saya Tenggelamkan!

Meski kemungkinan besar penyebabnya adalah adenovirus strain 41, tapi ada banyak kasus yang tidak ada kasus adenovirus strain 41 ini. Jadi kasus ini masih dalam proses penelitian.

Budi menyampaikan agar kita rajin mencuci tangan karena virus ini menular lewat asupan makanan melalui mulut.

Jika anak mulai diare dan demam, segera cek SGPT dan SGOT. Jika hasil tes diatas 100, sebaiknya dibawa ke rumah sakit.

Meningkatnya kekhawatiran akan kasus ini menyebabkan beragam kabar muncul di media sosial.

Sebuah unggahan di Facebook yang diklaim bersumber dari Kementerian Kesehatan menyebutkan himbauan pencegahan dan antisipasi terhadap hepatitis akut ini. 

Baca Juga: Elektabilitas Erick Thohir Meningkat Dibanding Tokoh Partai, Pengamat: Modal Awal yang Baik

Berikut narasi pada unggahan Facebook tersebut, dilansir dari antaranews.com:

“Tolong hati2 sementara harus dijaga:

1. Kebersihan cuci tangan sesering mungkin

2. Jangan makan diluar krn kondisi kotor dari meja, piring, sendok garpu dan gelas

3. Jangan berenang dulu ditempat tempat umum

4. Jangan main di play ground dulu

5. Jangan duduk2 ditempat yang tidak jelas

6. Kl ke mall jangan pegang2 hand railing dinding dll yg sering dipegang orang

Masih melansir dari sumber yang sama, Kementerian Kesehatan hingga Senin 9 Mei 2022 belum mengeluarkan imbauan tentang pencegahan penyakit hepatitis akut.

Berita media nasional yang tautan beritanya disebutkan nyatanya berisi kewaspadaan dari Kemenkes terkait penyakit ini, termasuk pernyataan Jubir Kemenkes Siti Nadia Tarmizi tentang imbaua kepada masyarakat untuk berhati-hati.

Siti Nadia memang menyebutkan beberapa upaya pencegahan namun tidak terdapat pernyataan tentang tidak makan di luar rumah, tidak berenang maupun main di playground.***

Editor: Kiki

Sumber: Setkab Antara

Tags

Terkini

Terpopuler