Gerilya Lintasarta dalam Upaya Digitalisasi Desa

30 Maret 2022, 10:29 WIB
Mendorong digitalisasi desa melalui Program Desa Digital./Lintasarta/ /

 

 

SERANG NEWS - Lintasarta sebagai perusahaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) turut serta dalam upaya pemerataan akses informasi di daerah-daerah, khususnya di desa.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Lintasarta bekerja sama dalam Program Desa Digital di Jawa Barat.

Dalam upayanya, Pemprov Jabar dan Lintasarta mendorong digitalisasi desa melalui penyediaan infrastruktur dan jaringan internet di lebih dari 140 desa yang tersebar di 15 kabupaten di Jawa Barat.

Tidak hanya terbatas pada penyediaan infrastruktur, Lintasarta juga berusaha mengedukasi masyarakat desa agar dapat mandiri dalam menjaga, mengelola, dan memanfaatkan jaringan internet yang sudah dibangun.

“Program ini berkelanjutan, dukungan tidak hanya penyediaan infrastruktur tapi juga melalui kegiatan pelatihan kepada kader TIK desa melalui program CSR (Corporate Social Responsibility) Lintasarta Mengajar," ujar General Manager Central Indonesia Regional Lintasarta, Choirul Friyuana melalui keterangan tertulis yang diterima SerangNews.com pada Selasa, 29 Maret 2022.

Baca Juga: Miris Dekat dengan Jakarta, Daerah di Kabupaten Serang Masih Blank Spot Jaringan Internet, Informasi Terputus?

"Pelatihan yang diberikan mulai dari pengetahuan, pembangunan, dan perawatan tower hingga pemanfaatan jaringan internet bagi masyarakat desa,” sambungnya.

Para kader TIK di desa juga telah mendapatkan pelatihan web development (pengembangan website) dan pelatihan digital marketing atau pemasaran digital.

Melalui pelatihan ini, Lintasarta mendorong masyarakat desa untuk dapat memahami digital marketing melalui media sosial, mencakup dasar-dasar penulisan, copywriting, teknik dasar fotografi, hingga strategi promosi di media sosial.

Hasil dari pelatihan tersebut diharapkan masyarakat desa mampu mengelola dan memanfaatkan infrastruktur jaringan internet secara mandiri, tak terkecuali manajemen usaha dan pemasaran, sehingga potensi desa dapat dikenal ke luar daerah.

"Maka tolok ukur keberhasilan dari Desa Digital ialah di mana masyarakat dan potensi desa mulai dikenal di luar Jawa Barat, pemanfaatan layanan internet serta fasilitas digital yang ada di desa dengan optimal dan berkesinambungan sehingga meningkatkan kesejahteraan masyarakat, kualitas serta taraf hidup masyarakat desa,” tutur Choirul.

Baca Juga: Apa itu Kiamat Internet Akibat Badai Matahari yang Viral di Google? Simak Penjelasan Berikut

Meskipun nantinya masyarakat desa akan secara mandiri mengelola infrastruktur jaringan internet, Lintasarta bersama Dinas Pengembangan Masyarakat Desa dan Diskominfo akan tetap mengawasi, mengawal, dan memberikan pengetahuan terbaru yang selalu berkembang berkaitan dengan teknologi maupun literasi digital lainnya.

Direktur Utama Lintasarta, Arya Damar menyebut, perlu aspek-aspek pendukung dalam upaya digitalisasi di daerah. Penggunaan teknologi digital seperti QRIS untuk pembayaran tanpa kontak fisik (contactless payment) dapat membantu laju ekonomi desa.

Selain itu, adanya e-Perizinan, e-Planning, e-UMKM, e-Tourism, dan e-Farmer juga penting karena menjadi cerminan dalam ekosistem Smart City yang sedang dibangun.

Arya menambahkan, digitalisasi desa harus dilakukan secara menyeluruh, mulai dari infrastruktur hingga pemanfaatan SDM.

Oleh karenanya, kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan juga pihak swasta sangat diperlukan untuk mencapai tujuan Program Desa Digital ini.

"Bicara digitalisasi tentu harus secara keseluruhan, mencakup digitalisasi infrastruktur, pemerintah, dan masyarakat. Seluruh pemangku kepentingan harus berkolaborasi untuk memperoleh solusi dalam mengembangkan perekonomian daerah,” kata Arya.***

Editor: Muh Iqbal Zikri

Tags

Terkini

Terpopuler