Jokowi Marah Anggaran Habis untuk Beli Barang Impor: Bodoh Banget Kita Ini!

25 Maret 2022, 13:10 WIB
Presiden Jokowi /Tangkap layar/Twitter @jokowi

SERANG NEWS - Presiden Joko Widodo (Jokowi) Jengkel gara-gara instansi pemerintah banyak membeli barang-barang impor di tengah krisis yang dialami banyak negara.

Presiden Jokowi mengungkapkan, seharusnya anggaran digunakan untuk membeli barang dalam negeri, terutama produk UKM. Ia menyebut bodoh sekali jika pembelian barang dalam negeri tidak juga dilakukan.

Jokowi juga menyinggung anggaran pemerintah pusat, daerah dan BUMN hingga ratusan triliun yang menurutnya sangat besar.

Baca Juga: Kementerian, Lembaga, dan Pemda Hobi Beli Barang Impor, Presiden Jokowi Jengkel: Apa-apaan Ini?

"Sedih saya belinya barang-barang impor semuanya. Padahal kita memiliki pengadaan barang dan jasa anggaran modal pusat itu Rp526 triliun, daerah, Pak Gub, Pak Bupati, Pak Wali, Rp535 triliun. Lebih gede daerah," ucap Jokowi dalam pengarahan tentang Aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia yang disiarkan langsung di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Jumat, 25 Maret 2022.

Dia mengatakan besarnya anggaran yang ada di BUMN untuk pengadaan bisa menggerakkan growth economy atau pertumbuhan ekonomi nasional jika dibelanjakan untuk produk dalam negeri.

"BUMN jangan lupa, saya detailkan lagi. Rp420 triliun, ini duit gede banget, besar sekali. Enggak pernah kita lihat dan kita ini kalau digunakan, kita enggak usah muluk-muluk. Dibelokkan 40 persen saja, 40 persen saja, itu bisa men-trigger growth economy kita," kata Presiden Jokowi.

Baca Juga: Kapan dan Tanggal Berapa KLJ, KAJ dan KPDJ Cair Maret 2022, Begini Penjelasan dari Dinsos

"Pertumbuhan ekonomi kita yang pemerintah dan pemerintah daerah bisa 1,71 persen, yang BUMN 0,4 persen, 1,5 sampai 1,7 BUMN-nya 0,4. Nah ini kan 2 persen lebih. Enggak usah cari ke mana-mana, tidak usah cari investor," sambungnya.

Jokowi mengatakan seharusnya instansi pemerintah pusat dan daerah hingga BUMN bisa konsisten membeli barang-barang produksi lokal. Dia pun heran mengapa hal tersebut tidak juga dilakukan.

"Kita diam saja tapi kita konsisten membeli barang yang diproduksi oleh pabrik-pabrik kita, industri-industri kita, UKM-UKM kita, kok nggak kita lakukan? Bodoh sekali kita kalau nggak melakukan ini. Malah beli barang-barang impor. Mau kita terus-teruskan? Ndak, ndak bisa," ujarnya.

Baca Juga: Tak Mau Ambil Pusing Hujatan di MotoGP Mandalika, Mbak Rara: yang Penting Trending Satu dan Masuk Dorna TV

Jokowi juga menjelaskan jika membeli barang impor berarti juga memberi pekerjaan kepada orang-orang di negara lain.

Padahal, katanya, duit yang digunakan adalah duit masyarakat Indonesia. Jokowi pun kembali berkata jika ini adalah kebodohan yang masih dilakukan.

"Pekerjaan ada di sana, bukan di sini. Coba kita belokkan semuanya ke sini. Barang yang kita beli barang dalam negeri, berarti akan ada investasi, berarti membuka lapangan pekerjaan. Tadi sudah dihitung bisa membuka 2 juta lapangan pekerjaan. Kalau ini tidak dilakukan, sekali lagi, bodoh banget kita ini," kata Jokowi disambut tepuk tangan hadirin.

Baca Juga: Kronologi Pembunuhan Sadis Permpuan di Bekasi, Saksi Ungkap Ini Kejadian di TKP

Suara tepuk tangan kembali senyap ketika Presiden Jokowi menyinggung kalau hal itu belum bisa dilakukan, maka tidak perlu tepuk tangan.

"Jangan tepuk tangan karena kita belum melakukan. Kalau kita melakukan dan itu Rp400 triliun lebih nanti betul-betul semuanya mengerjakan silakan semuanya tepuk tangan. Kita hanya minta 40 persen dulu, udah targetnya nggak banyak-banyak sampai nanti Mei," tegas Jokowi.***

Editor: Masykur Ridlo

Sumber: YouTube

Tags

Terkini

Terpopuler