Imbas Wacana Presiden 3 Periode, Jabatan Menkopolhukam Jadi Ujian, Mahfud MD Diminta Keluar dari Istana

8 Maret 2022, 20:04 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi)./Setpres/ /

SERANG NEWS - Wacana penundaan pemilu dan masa jabatan Presiden Jokowi menjadi tiga periode berbuntut panjang.

Muncul reaksi kritik dan penolakan dari sejumlah pihak yang menolak untuk menyetujui wacana penundaan Pilpres 2024 dan masa jabatan presiden Jokowi jadi 3 periode.

Sebelumnya wacana Pilpres 2024 ditunda disiarkan oleh Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan yang juga Wakil Ketua MPR juga menyetujui ide ini.

Baca Juga: Beredar Baliho Bertagar 2024 Setia Bersama Jokowi, Politisi Demokrat: sepertinya Dipersiapkan Matang

Kemudian usulan Pilpres 2024 ditunda juga mengundang reaksi dukungan dari Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto yang mengklaim mendapat masukan dari petani sawit di Pekanbaru agar masa jabatan Presiden Jokowi diperpanjang. Ia mengatakan akan meneruskan usulan ini.

Kendati begitu, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD mengatakan, sikap Presiden Joko Widodo sudah jelas terhadap wacana penundaan Pemilu.

Presiden Jokowi tetap ingin Pemilu 2024 digelar sesuai jadwal.

Namun di tengah pembahasan soal itu, pengamat politik Rocky Gerung meminta agar Mahfud MD untuk keluar dari lingkaran Presiden Jokowi.

Permintaan Rocky Gerung itu terucap lantaran menurutnya para pejabat negara di Istana tidak ada yang bisa dipercaya.

"Saya ingin pak Mahfud keluar saja lagi dari istana supaya batinnya jadi tenang. Saya kira pak Mahfud setiap hari harus telepon psikologi karena enggak bisa tidur. Padahal yang tidak bisa tidur itu biasanya yang positif Covid-19," kata Rocky Gerung dikutip dari YouTube miliknya.

Baca Juga: MUI Desak Presiden Jokowi Turun Tangan Damaikan Perang Rusia dan Ukraina

Baca Juga: Wacana Pilpres 2024 Ditunda hingga Jabatan 3 Periode, Ini Respon Jokowi yang Bikin Ketum Parpol Panas Dingin

Mahfud MD disebutkan menjadi satu-satunya orang yang diharapkan bisa mengolah isu yang ada di istana untuk disampaikan ke publik.

Namun, dengan pernyataan Mahfud MD yang dinilai normatif bagi Rocky Gerung, pengamat politik tersebut menyebutkan bahaya yang harus dihadapi ketika terlalu banyak berharap.

"Jadi bahayanya kalau kita terlalu berharap banyak ke istana. Akhirnya kita mesti rumuskan, bahwa tidak ada orang yang bisa dipercaya, karena satu-satunya orang yang bisa dipercaya istana adalah Mahfud MD karena datang dari kemampuan yang sama untuk mengalihkan sedikit ketegangan dengan bahasa akademis itu enggak ada lagi," ujar Rocky Gerung.

Sementara Presiden Jokowi sendiri sebelumnya tegas menolak untuk memperpanjang masa jabatan menjadi tiga periode.

Baca Juga: Ukraina Minta Dukungan Indonesia Soal Invasi Rusia, Sebut Bangsa Kuat dan Gagah, Presiden Jokowi Bilang Begini

Namun terbaru ini, Jokowi mengatakan dirinya bakal patuh pada konstitusi yang mengatur tentang penyelenggaraan pemilu dan masa jabatan Presiden.

Kendati begitu, Jokowi juga mengaku tidak bisa melarang adanya wacana penundaan pemilu lantaran hal tersebut bagian dari demokrasi. ***

Editor: Muh Iqbal Zikri

Tags

Terkini

Terpopuler