Aktivis Oposisi dan Rakyat Guinea Sambut Kudeta, Tak Ada Lagi Konstitusi Masa Jabatan Presiden Tiga Periode

6 September 2021, 17:30 WIB
Presiden Guinea Alpha Conde tengah dalam tahanan militer pasca kudeta /Tangkapan layar Twitter/@ItsKamala//

SERANG NEWS- Aktivis oposisi dan rakyat Guinea menyambut baik kudeta yang dilakukan militer Guinea terhadap Presiden Alpha Conde, Minggu 5 September 2021.

Dengan kudeta itu, militer telah membatalkan konstitusi kontroversial pada tahun lalu yang mengizinkan presiden menjabat tiga periode.

"Kami telah membubarkan pemerintah dan institusi," ujar Kepala Unit Elit Tentara Mamady Doumbouya dalam pengumuman kudeta di televisi.

Doumbouya pun berjanji akan menulis ulang kembali konstitusi bersama-sama.

Baca Juga: Salah Urus Negara, Militer Kudeta Guinea Bubarkan Konstitusi dan Tangkap Presiden Alpha Conde

"Kami tidak akan lagi mempercayakan politik kepada satu orang. Kami akan mempercayakannya kepada rakyat," tambahnya di stasiun televisi dengan menggenakan bendera nasional Guinea.

Selain itu, kudeta dilakukan lantaran korupsi dan kemiskinan yang semakin parah di bawah pemerintahan Presiden Alpha Conde.

Dikutip SerangNews.com dari laporan BBC pada Senin 6 September 2021, para pendukung dan aktivis oposisi beserta rakyat turun ke jalan-jalan untuk merayakan lengsernya kekuasaan Alpha Conde.

Hingga berita ini diturunkan, sejauh ini belum diketahui kabar dan informasi terbaru mengenai Presiden Alpha Conde.

Baca Juga: Muncul Gerakan Jokowi End Game, Peramal Denny Darko Bocorkan Rencana Kudeta: Indonesia Mesra Dengan China

Pasca kudeta militer, perbatasan darat dan udara Guinea telah ditutup dan pemerintah dibubarkan.

Termasuk pemberlakuan jam malam sampai pemberitahuan lebih lanjut.

Pihak militer juga akan mengadakan pertemuan menteri kabinet Alpha Conde pada Senin siang.

Bagi menteri kabinet yang menolak untuk hadir akan dianggap sebagai pemberontak

Begitu juga gubernur dan pejabat tinggi lainnya untuk sementara akan digantikan militer.***

Editor: Muh Iqbal Zikri

Sumber: BBC

Tags

Terkini

Terpopuler