SERANG NEWS - Kementerian Kesehatan secara resmi memulai program vaksinasi Covid-19 dosis ketiga atau vaksin booster.
Penyuntikan vaksin booster ditargetkan bisa menyasar 1,4 juta tenaga kesehatan di seluruh Indonesia.
Penyuntikan vaksin booster dimulai di RSCM dengan diikuti sebanyak 50 Guru Besar FKUI dan sejumlah dokter.
Baca Juga: Vaksin Moderna Diprioritaskan Jadi Vaksin Booster Dosis Ketiga bagi Tenaga Kesehatan
Pemberian vaksinasi booster kepada tenaga kesehatan ini merupakan upaya untuk memberikan perlindungan yang optimal terhadap kesehatan dan keselamatan tenaga kesehatan saat bertugas memberikan pelayanan kepada pasien.
Vaksin yang digunakan dalam program vaksin booster atau vaksinasi tahap tiga bagi tenaga kesehatan ini adalah vaksin Moderna.
Baca Juga: Sudah Divaksin Tapi Belum Dapat Sertifikat? Begini Cara Cek Sertifikat Vaksin di pedulilindungi.id
Vaksin Moderna secara resmi telah mendapatkan izin penggunaan darurat (Emergency Use Authorization) dari Badan POM pada Jumat, 2 Juli 2021.
Dengan terbitnya EUA ini membuktikan bahwa vaksin tersebut aman, bermutu & berkhasiat.
Sejauh pelaksanaan vaksinasi, dilaporkan tidak ada efek samping serius yang ditimbulkan. Para tenaga kesehatan vaksinasi mengaku tidak merasakan gejala maupun reaksi yang signifikan.
Baca Juga: Terbitkan Surat Keputusan, Pemerintah Tetapkan Harga Vaksin Sinopharm Rp879 Ribu
Seperti diketahui, pemerintah memprioritaskan vaksin Moderna menjadi vaksin booster tahap ketiga bagi tenaga kesehatan.
Selain digunakan untuk tenaga kesehatan, vaksin booster tersebut juga nantinya akan digunakan untuk masyarakat umum.
Baca Juga: Menkes Klaim Tak Terlibat Vaksin Berbayar Sinopharm: Itu Murni Bisnis to Bisnis BUMN
Upaya ini dilakukan pemerintah untuk mendukung dan menjaga tenaga kesehatan yang mengalami tekanan luar biasa pada gelombang kedua pandemi Covid-19 di Indonesia.
“Tenaga kesehatan mengalami tekanan yang luar biasa, terutama di gelombang kedua dari penularan pandemi ini, sehingga kami ingin memastikan mereka terlindungi secara maksimal,” kata Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin beberapa hari lalu.***