SERANG NEWS- Ekonom senior Rizal Ramli menyentil proyeksi terbaru pertumbuhan ekonomi di masa pandemi Covid-19 yang disampaikan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati.
Dimana Sri Mulyani meramalkan pertumbuhan ekonomi pada kuartal kedua tahun ini akan mencapai angka 4,5 persen.
Ini adalah proyeksi pertumbuhan yang moderat. Sementara, bila keadaan memburuk, pertumbuhan ekonomi di kuartal kedua akan mencapai 3,7 persen.
Baca Juga: Pak Presiden Kapan Mundur 'PPKM' Trending di Twitter Hari Ini, Rizal Ramli Moso Artinya Ini Toh?
Namun, Rizal Ramli mengatakan, selama ini ramalan yang disampaikan Sri Mulyani kerap kali keliru, dan meleset.
“Saya mohon maaf. Ramalan-ramalan Sri Mulyani sejak 3 tahun lalu di dalam bidang makro ekonomi nyaris tidak benar dan banyak melesetnya,” ujar Rizal Ramli ketika berbicara di TVOne, Kamis 8 Juli 2021 petang yang dikutip SerangNews.com.
Pria yang dijuluki Sang Penerobos ini menyebut ramalan Sri Mulyani sampai 4,5 persen itu ngibulnya keterlaluan.
Bahkan Rizal Ramli mengatakan paling tumbuh hanya 3 persen. Namun pertumbuhan 3 persen itu tidak cukup karena pengangguran akan lebih banyak.
"Kita harus tumbuh 7 persen supaya tenaga kerja baru mendapat pekerjaan,” urai mantan Menko Perekonomian di era Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur itu.
Tak hanya itu, Rizal Ramli menyayangkan pemerintah yang memilih strategi tak biasa, yakni mengganti-ganti istilah dalam menangani pandemi Covid-19.
Baca Juga: Login cekbansos.kemensos.go.id, PKH, BST dan BPNT Cair Juli, Ada Tambahan Beras 10 Kilogram
Terlebih kalangan rakyat bawah tidak merasakan perubahan yang berarti dari strategi pemerintah itu.
Rizal Ramli juga menyebut nasib UMKM yang kerap disebut sebagai salah satu bantalan perekonomian nasional pada keyataannya juga sulit bergerak.
"Ekonomi Indonesia sepanjang 2021 akan seperti kurva W. Kalau dideskripsikan, setelah anjlok akan mengalami kenaikan sedikit, lalu anjlok lagi dan bisa jadi lebih dalam," imbuhnya.***