Listrik Padam, Warga di Kupang NTT Rela Bayar demi Mengecas Ponsel

6 April 2021, 14:22 WIB
Banjir bandang di NTT /Tangkap layar/Twitter @BNPB_Indonesia

SERANG NEWS - Banjir bandang yang melanda Nusa Tenggara Timur atau NTT mengakibatkan arus listrik terputus di beberapa wilayah.

Perusahaan Listrik Negara atau PLN Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Timur atau NTT mencatat, sekitar 2.410 unit gardu listrik mengalami kerusakan.

Lebih lanjut, hal ini dijelaskan General Manager PT PLN (Persero) UIW NTT Agustinus Jatmiko.

Baca Juga: Sandiaga Uno: Mudik Dilarang, Destinasi Wisata Banten Pasti Akan Penuh

"Kerusakan ribuan unit gardu ini tersebar di wilayah Kupang, Pulau Flores bagian barat dan timur, serta Pulau Sumba," ujar Augustinus dikutip dari Antara, 6 April 2021.

Menanggapi hal tersebut, pihak PLN segera bergerak masif dengan mengerahkan petugas segera melakukan pemulihan.

"Kami sedang bekerja tanpa henti untuk memperbaiki jaringan listrik yang terputus," ujar Augustinus.

Baca Juga: Gelombang Ekstrem Berpotensi Terjang Pesisir Banten Selatan, BMKG Ingatkan Dampak Siklon Tropis Seroja

"Kami juga sedang menginventarisir kerusakan guna mempercepat penyaluran listrik ke rumah warga," tambahnya.

Data PLN mencatat, 359 gardu listrik yang rusak akibat banjir bandang di NTT sudah diperbaiki.

Sedangkan, 2.051 gardu sisanya masih padam dengan pelanggan mencapai 418.199 rumah tangga.

Baca Juga: Ulasan Love Story The Series Selasa 6 April 2021: Emily Minta Wilantara Jadi Timses Argadana

Listrik padam di sejumlah wilayah NTT sangat dirasakan salah satunya oleh masyarakat Kota Kupang.

Mereka harus rela membayar sebanyak Rp5.000 untuk mengecas ponsel selama satu jam. Hal ini diungkap oleh seorang mahasiswa bernama Aditya.

"Ini agar bisa tetap berkomunikasi dengan orang tua," ujar Aditya.

Baca Juga: Trailer Ikatan Cinta Selasa 6 April 2021, Ikatan Batin Andin dan Reyna Kuat, Al: Maafkan Saya Andin!

Aditya juga mengatakan, padamnya listrik mengakibatkan sinyal jaringan seluler sulit untuk diakses.

"Di dalam Kota Kupang, sinyal bisa tapi harus mencari lokasi yang tepat," ujarnya.

Sebagai informasi, banjir bandang yang terjadi di kawasan Nusa Tenggara Timur atau NTT ini dipicu oleh badai siklon tropis Seroja.

Badai siklon tropis Seroja terjadi di NTT pada 4 April 2021 pukul 01.00 WITA. ***

Editor: Kiki

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler