Setahun Lebih Pandemi, Pasokan Pangan Masyarakat Baduy Tetap Melimpah Tanpa Membeli Beras dari Luar

24 Maret 2021, 13:25 WIB
Masyarakat Baduy di Kabupaten Lebak, Banten menyimpan gabah hasil panen huma di rumah pangan atau leuit sebagai sumber ketersedian pangan untuk memenuhi konsumsi keluarga. /Foto Antara/

SERANG NEWS – Kendati pandemi Covid-19 yang sudah setahun terjadi, tak berpengaruh banyak terhadap ketersediaan pasokan pangan masyarakat Baduy di Kabupaten Lebak.

Masyarakat Baduy tetap memiliki pasokan pangan yang melimpah ruah untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Bahkan, mereka belum pernah memiliki kerawanan pangan.

Kehidupan masyarakat Baduy tetap berjalan normal dengan ketersediaan pangan yang dari hasil panen bercocok tanam sendiri dan disimpan secara baik. Hal ini berbeda dengan masyarakat luar yang harus disokong dengan bantuan sembako dari pemerintah.

Pasokan pangan yang melimpah ruah pada masyarakat Baduy, ternyata tidak lepas dari kearifan lokal atau budaya dan sistem pertanian yang mereka bangun secara turun temurun.

Baca Juga: 16 Tahun Melukis di Baduy, Pelukis Perempuan Ini Pamerkan Karyanya Bertajuk ‘Gerimis di Tanah Titipan Kanekes’

Baca Juga: Bulan Kawalu, Wisata Baduy Dalam Tutup Sementara Sampai 14 Mei 2021

"Kami menyimpan persediaan pangan untuk konsumsi anggota keluarga relatif cukup," kata Santi (40), salah satu warga Baduy di Kampung Kadu Ketug Desa Kanekes Kabupaten Lebak, yang dikutip SerangNews.com dari Antara, Rabu 24 Maret 2021.

Dari informasi yang didapatkan dari pemberitaan tersebut, masyarakat Baduy belum pernah mengalami kekurangan pangan. Apalagi sampai terjadi kerawanan pengan yang menyebabkan terjadinya kelaparan.

Padahal, dalam setahun masyarakat Baduy hanya sekali panen dari mereka bercocok tanah di ladang yang ada.

Masyarakat Badui hingga kini belum pernah mengalami kerawanan pangan maupun kelaparan, karena setiap tahun bisa memanen padi huma di ladang.

Baca Juga: Setelah Amanda Manopo 'Andin', Kini Glenca Chysara 'Elsa' Nyanyikan Tanpa Batas Waktu, Lebih Merdu Mana?

Baca Juga: Dukung Voin Esports di PMPL Indonesia Season 3, Ganjar Pranowo: Jateng Pride, Gaspol!

Hasil panen itulah yang mereka buat dalam bentuk ikatan-ikatan. Kemudian disimpan di dalam lumbung padi atau yang biasa dikenal dengan nama leuit yang menjadi sumber pasokan pangan masyarakat Baduy.

Dengan cara itu, sekalipun terjadi gagal panen akibat hama yang menyerang, masyarakat Baduy tetap memiliki pasokan pangan yang melimbah dari leuit-leuit yang mereka miliki.

"Semua permukiman Badui itu banyak leuit-leuit yang biasanya didirikan di belakang rumah guna memenuhi ketersediaan pangan," kata Santi lagi.

Senada dikatakan warga lainnya yang bernama Kudil (45). Menurutnya masyarakat Baduy tidak pernah membeli beras.

Baca Juga: Trailer Ikatan Cinta Rabu 24 Maret 2021, Peluk Al, Andin: Tenang Mas, Kita Pasti Bakal Kuat

Baca Juga: Sempat Heboh soal Kehalalan Vaksin AstraZeneca, Pemkot Tangerang Ikut Putusan Pemerintah dan MUI

Menurutnya, hasil panen padi huma tahun 2020 cukup melimpah disimpan di rumah lumbung pangan dan belum pernah digunakan.

"Kami bersama dua anak dan isteri hingga kini belum pernah beli beras," akunya.

Sementara itu, Jaro Saija, Tetua Adat Badui yang juga Kepala Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak turut membenarkan jika warganya belum pernah terjadi kerawanan pangan karena hasil panen padi huma melimpah.

Kendati memiliki pasokan pangan yang cukup melimpah, ucapnya, masyarakat Badui tercatat mendapatkan 10 kg beras dari Kemensos karena masuk Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

Pemberian beras itu tentu 4.000 KK atau 14.600 jiwa tersebar di 68 Kampung Badui Luar dan Badui Dalam dapat memenuhi ketersedian pangan juga mengurangi beban ekonomi.

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Lebak Eka Permana mengatakan selama ini penyaluran sembako berjalan lancar di 28 kecamatan dengan jumlah penerima sebanyak 106.230 KK, termasuk warga Badui.

"Penyaluran bantuan bahan pokok itu untuk memenuhi ketersediaan pangan masyarakat dari keluarga miskin yang memiliki KPM itu," katanya.***

Editor: Ken Supriyono

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler