Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, Jarak Luncur 2 hingga 11 KM

2 Desember 2020, 07:40 WIB
Luncuran awan panas Gunung Semeru terpantau dari Kecamatan Pronojiwo, Lumajang, Jawa Timur, Selasa (1/12/2020). Berdasarkan pemantauan Pos Gunung Api Semeru di Gunung Sawur, Semeru meluncurkan awan panas sepanjang 11 kilometer dan mengakibatkan sejumlah wilayah di Kabupaten Lumajang terguyur abu. /Antara foto/Seno

SERANG NEWS - Gunung Api Semeru di Jawa Timur teramati meluncurkan awan panas guguran dari kubah puncak, dengan jarak luncur 2 hingga 11 Km ke arah Besok Kobokan di sektor tenggara dari puncak Gunung Semeru.

Menghindari hal yang tidak diinginkan PVMBG Badan Geologi Kementerian ESDM merekomendasikan masyarakat tidak melakukan aktivitas di dalam radius 1 km dan wilayah jarak 4 km arah bukaan kawah di sektor selatan-tenggara.

Masyarakat juga diminta untuk mewaspadai awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru. 

Baca Juga: Gunung Semeru Keluarkan Lava Pijar, Aktivitas Pendakian Dibatasi  

Baca Juga: Erupsi Gunung Ili Lewotolok, 5.830 Jiwa Mengungsi

"Radius dan jarak rekomendasi ini akan dievaluasi terus untuk antisipasi jika terjadi gejala perubahan ancaman bahaya," ungkap Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Inforrmasi Publik Kementerian ESDM, Agung Pribadi, di Jakarta, Selasa 1 Desember 2020.

Aktivitas Gunung Semeru saat ini, dikatakan Agung berpusat di Kawah Jonggring Seloko yang terletak di sebelah tenggara puncak Mahameru yang terbentuk sejak 1913. Saat ini status aktivitas vulkanik Gunung Semeru berada pada level II atau 'Waspada'.

Melihat secara kronologi, PVMBG melaporkan secara visual bahwa pada periode 1 Oktober hingga 30 November 2020, gunung api terlihat jelas hingga tertutup kabut. 

Baca Juga: Gunung Ili Lewotolok Erupsi, 4.628 Jiwa Mengungsi

Teramati asap kawah utama berwarna putih dan kelabu dengan intensitas tipis hingga sedang tinggi sekitar 50-500 meter dari puncak. 

Cuaca cerah hingga hujan, angin lemah hingga kencang ke arah utara, timur laut, timur, selatan, barat daya dan barat. Suhu udara sekitar 19-32?C.

"Erupsi terjadi menerus, menghasilkan kolom erupsi berwarna kelabu dengan tinggi maksimum 500 m dari atas kawah. Guguran batuan dari arah puncak terjadi tidak menerus sejak 19 Oktober 2020," katanya dikutip Serangnews.com dari laman ESDM.  

Baca Juga: Gunung Api Ili Lewotolok Erupsi, Ketinggian Erupsi Mencapai 4000 Meter 

Dikatakan Agung, pada 28 November terjadi kenaikan jumlah guguran secara signifikan diikuti oleh kejadian awan panas guguran yang berasal dari ujung lidah lava dengan jarak luncur maksimum 1 km ke sektor tenggara lereng.

Pengamatan kegempaan menunjukkan adanya kenaikkan jumlah gempa guguran dan beberapa kali awan panas guguran. 

"Kenaikkan ini diakibatkan oleh adanya ketidakstabilan kubah lava di bagian puncak. Dari kegempaan hingga 1 Desember 2020 pukul 06.00 WIB didominasi oleh Gempa guguran dan beberapa kali Gempa awan panas guguran," ujarnya.***

Editor: Kiki

Sumber: ESDM

Tags

Terkini

Terpopuler