Bandingkan Kerumunan di Haul Syekh Abdul Qadir Jaelani, Refly Harun: Tidak Hanya Habib Rizieq

1 Desember 2020, 15:27 WIB
Refly Harun sebut kerumunan massa tidak hanya di acara Habib Rizieq. /Captute YouTube Refly Harun/

SERANG NEWS - Polda Metro Jaya melakukan pemanggilan kepada Habib Rizieq sebagai saksi kasus kerumunan massa di Petamburan, Jakarta Pusat beberapa waktu lalu.

Kasus tersebut oleh Polisi sudah dinaikan statusnya menjadi tindak pidana protokol kesehatan di masa Pandemi Covid-19.

Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun menilai, pendekatan tersebut tidak tepat.

"Kalau kita melihat kasus kerumunan dan pendekatannya tindak pidana, saya merasa kurang tepat," katanya melalui akun YouTube Refly Harun dikutip SerangNews.com, Selasa 1 Desember 2020.

Baca Juga: Habib Rizieq Tidak Penuhi Panggilan Polda Metro Jaya, Tim Pengacara FPI: Masih Kelelahan

Menurutnya, kasus tersebut semestinya cukup dilakukan dengan pendekatan penelusuran jika memang terjadi cluster baru penyebaran Covid-19.

"Harusnya pendekatannya bukan tindak pidana, tapi tindakannya harusnya mengatasi kalau katakan itu bisa memunculkan kluster baru. Ada satu dua orang yang terjangkit covid dan mau tidak mau itu harus ada tressing, penelusuran jejak, dan itu berlaku pada siapa saja," ucapnya.

Refly Harun memulai penjelasannya dari kasus kerumunan massa di banyak tempat. Kata dia, tidak hanya di Petamburan, melainkan juga di berbagai lokasi.

"Kalau kita bicara mengenai kerumunan selama Covid-19, maka kerumunan terjadi di mana-mana, tidak hanya di Petamburan, yang lebih spektakuler sesungguhnya terjadi ketika menjemput di Habib Rizieq di Bandara, juga di Megamendung," ujarnya.

Baca Juga: Kerumunan Haul Syekh Abdul Qadir Jaelani, WH: Massa Datang Tanpa Bisa Disekat  

Meski tidak menyebut secara pasti, Refly Harun lantas menyinggung kerumunan massa di acara Haul Syekh Abdul Qadir Jaelani yang baru-baru viral di jagad media sosial.

"Juga kerumunan di tempat (lain), baru-baru ini juga di Buya Uci atau siapa, yang juga memunculkan kerumunan," katanya.

"Ada video viral seperti caffe gitu yang juga berdekatan dan dihadiri oleh pejabat publik atau pejabat negara. Jadi banyak sekali kasus orang berkumpul dan itu semua potensial akan membuat kluster baru penyebaran Covid-19. Jadi tidak hanya masalah Habib Rizieq saja," lanjutnya.

Baca Juga: Haul Syekh Abdul Qadir Jaelani Dibanjiri Massa, Netizen Bandingkan Kerumunan di Acara Habib Rizieq

Seharusnya, nilah Refly Harun, polisi memberlakukan secara sama. Tidak hanya kepada Habib Rizieq, tetapi juga semua pihak atau orang yang melakukan kerumunan massa.

"Yang paling aneh kenapa ini didekati tindak pidana sampai ingin memeriksa Habib Rizieq yang kita tahu baru istrahat di RS UMMI. Itu saja kabar terakhir yang bersangkutan sudah pergi, tanda kutip kabur dari RS itu karena dikejar-kejar Walikota Bogor dan aparatnya," sindir Refli.

Refli pun mempertanyakan soal kesimpang siuran apakah Habib Rizieq benar-benar positif atau tidak. Menurutnya harus ada rekonsiliasi antara Habib Rizieq dan Satgas Covid-19 agar tidak terjadi kucing-kucingan.

"Satgas Covid-19 bisa menemui Habib Rizieq dan katakan secara close door mengkonfirmasi tes yang sudah pernah dilakukan kalau emang benar Covid-19 harus isolasi," ucapnya.***

Editor: Ken Supriyono

Sumber: YouTube

Tags

Terkini

Terpopuler