SERANG NEWS – Keberadaan sosok Punakawan menjadi salah satu ciri khas pertunjukan wayang Jawa.
Sosok Punakawan konon adalah tokoh kreasi Wali Songo saat menggunakan wayang sebagai media dakwah menyebarkan agama Islam di Nusantara. Tokoh Punakawan ini terdiri dari Semar, Bagong, Petruk, dan Gareng.
Kehadiran Punakawan ini bukan menghilangkan pakem wayang yang sudah ada. Melainkan menambah khasanah dunia pewayangan sekaligus cara Wali Songo masukan nilai-nilai Islam dalam lakon cerita wayang yang dimainkannya.
Selain itu, kehadiran Punawakawan dalam pewayangan Jawa menjadi ciri khas dari wayang Jawa. Bahkan, kehadirannya memberi warna wayang semakin hidup.
Baca Juga: Kisah Dakwah Wali Songo Gunakan Kalimat Syahadat sebagai Jimat Sakti dalam Pertunjukan Wayang Kulit
Peneliti STAIN Juraisiwo Metro Lampung Marsaid mengatakan adanya Punakawan membuat pemaknaan baru dalam wayang. Tidak mengubah pakem cerita, kendati mampu membangun nilai-nilai Islam dalam cerita pewayangan.
“Wali Songo menggunakan kesenian wayang untuk membangun konstruksi sosial, membangun masyarakat yang beradab dan berbudaya dengan plot yang berisi visi sosial kemasyarakat Islam,” kata dikutip SerangNews.com dalam dalam jurnal penelitiannya soal wayang, Kamis 18 Februari 2022.
Untuk tujuan itu, lanjut Marsaid, Walisongo memunculkan figur-figur baru yang sebenarnya tidak ada dalam kisah asli Mahabarata maupun Ramayana. Figur-figur tersebut adalah Punakawan, yang berarti mentor yang bijak bagi para Pandawa.
Baca Juga: Kisah Sunan Kalijaga Membuat Wayang untuk Dakwah Menyebarkan Agama Islam di Nusantara