Si kembar belajar seni berperang. Keduanya tidak dapat dipisahkan. Apa yang satu pikir yang lain selalu bisa diselesaikan. Keduanya saling percaya dan tidak pernah mempertanyakan satu sama lain.
Di lain sisi, Sahasrakavacha mulai menyerang kawasan hutan di sekitar Badrinath, tempat Narayana dan Nara tinggal.
Baca Juga: Kisah Awal Mahabharata: Raja Sentanu dan Silsilah Leluhur Para Pandawa serta Kurawa
Saat Nara sedang bermeditasi, Narayana pergi dan menantang Sahasrakavacha. Ia menatap mata Narayana yang tenang untuk pertama kalinya sejak mendapatkan anugerahnya.
Rasa takut muncul dalam dirinya. Sahasrakavacha menghadapi serangan Narayana dan tercengang. Ia melihat Narayana kuat.
Saat pertarungan berlangsung, Sahasrakavacha menyadari penebusan dosa Nara memberi Narayana kekuatan. Saat baju besi pertama Sahasrakavacha pecah, ia menyadari Nara dan Narayana adalah satu untuk semua tujuan.
Mereka dua orang yang memiliki jiwa yang sama. Tapi Sahasrakavacha tidak terlalu khawatir. Ia telah kehilangan salah satu baju besinya. Dia menyaksikan dengan gembira saat Narayana jatuh mati, begitu salah satu baju besinya patah.
Baca Juga: Di Balik Kisah Nama Sukarno yang Diambil dari Tokoh Karna dalam Cerita Wayang Mahabharata
Saat Narayana jatuh mati, Nara berlari ke arahnya. Dengan bertahun-tahun penebusan dosa dan menyenangkan Dewa Siwa, dia telah memperoleh mantra Maha Mritunjaya, mantra yang menghidupkan kembali orang mati.
Sekarang Nara bertarung dengan Sahasrakavacha. Sementara Narayana bermeditasi Setelah seribu tahun, Nara memecahkan baju besi lain dan jatuh mati, lalu Narayana kembali dan menghidupkannya. Kejadian ini berlangsung sampai 999 baju besinya hancur.