Temuan Srimanganti, Misteri Singasana Sultan Banten dan Potret Keraton Surosowan di Dokumen Orang Eropa

- 29 Januari 2022, 22:01 WIB
Temuan kanal di pintu masuk ruang Srimanganti Keraton Surosowan Kesultanan Banten.
Temuan kanal di pintu masuk ruang Srimanganti Keraton Surosowan Kesultanan Banten. /Ken Supriyono/SerangNews.com/

Baca Juga: Perkuat Misi Dagang Banten, Ini Proyek Kanal dari Tanara sampai Cidane di Masa Sultan Ageng Tirtayasa

Kala itu, belum ada alat untuk memotret. Cortemunde hanya meninggalkan jejak lewat sketsa lukisan catatan perjalanannya. Salah satunya, sketsa kedatangan delegasi Denmark di Istana Banten.

Pada lukisan tampak lapangan istana dengan sebuah bangunan yang terdiri dari tiga bagian di belakangnya. Bangunan yang disebut Srimanganti.

Di belakang bangunan itu ada sebuah tembok yang mengelilingi Keraton Surosowan. Di luar tembok terlihat dua bangunan dari bahan permanen, yang salah satunya memiliki atap bergaya China.

Baca Juga: Megahnya Kota Banten Lama di Masa Kesultanan Banten, Setara Amsterdam dan Dilengkapi Meriam Pertahanan

Ilustrasi karya Cortumunde disebut Claude Guillot dalam karyanya berjudul, Banten, Sejarah dan Peradaban Abad X-XVII.

“Karya Cortumunde bukan ilustrasi yang dipesan di Eropa seperti banyak ilustrasi lain,” tulis arkeolog Perancis itu yang dikutip SerangNews.com dalam buku terbitan Gramedia pada 2009.

Guillot hanya menyangsikan cerobong asap di atas atap yang terlihat pada sketsa. Namun, ia tetap memberi perhatian khusus atas pengaruh Cina di Banten.

“Diketahui Sultan Banten selalu menerima baik orang-orang Tionghoa,” sebut Guillot.

Catatan Cortemunde diramu Guillot dengan catatan orang Eropa lain. Salah satunya tulisan Steven Verhalgen pada 1600, yang dirujuk Van der Chijk untuk menulis Banten Lama.

Halaman:

Editor: Ken Supriyono


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah