Profil Sayuti Melik, Sosok Wartawan Pejuang yang Mengetik Teks Naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

- 10 Agustus 2021, 16:16 WIB
Profil Sayuti Melik, Wartawan yang menjadi juru ketik naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
Profil Sayuti Melik, Wartawan yang menjadi juru ketik naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. /Instagram.com/aliapewe

Baca Juga: Kumpulan Link Download Twibbon HUT RI Ke-76, Meriahkan Hari Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 2021

Sebagai seorang wartawan, Sayuti Melik bangsa menuliskan pandangan-pandangan politiknya mengenai kondisi saat itu. Tulisannya yang kritis dan tajam membuat Pemerintah Hindia Belanda geram. Ia akhirnya ditangkap dan ditahan berkali-kali.

Puncaknya pada 1926, ketika ia dituduh Belanda membantu PKI dan harus dibuang ke Voven Digul pada 1927-1933.

Tak hanya Belanda yang pernah menangkapnya, Sayuti Melik pada 1933 juga ditangkap Inggris dan dipenjara di Singapura selama satu tahun.

Setelah diusir dari wilayah Inggris, ia kembali ditangkap oleh Belanda dan dibwa ke Jakarta dan dimasukannn ke sel di Gang Tengah pada 1937-1938.

Sepulang dari pembuangan, Sayuti bertemu dengan S.K Trimurti dan terlibat pada kegiatan pergerakan bersama. Akhirnya, pada 19 Juli 1938, mereka menikah.

Baca Juga: Masa Pembuangan dan Akhir Kisah 'Jalan Sunyi' Bapak Pers Indonesia Tirto Adhi Soerjo

Pada tahun yang sama, Sayuti bersama istrinya endirikan Koran Pesat di Semarang yang terbit tiga kali seminggu dengan tiras 2 ribu ekslempar. Karena penghasilannya masih kecil, pasangan suami-istri itu terpaksa melakukan berbagai pekerjaan, dari redaksi hingga urusan percetakan, dari distribusi dan penjualan hingga langganan.

Trimurti dan Sayuti Melik bergiliran masuk keluar penjara akibat tulisan mereka mengkritik tajam pemerintah Hindia Belanda. Sayuti sebagai bekas tahanan politik yang dibuang ke Boven Digul selalu dimata-matai dinas intel Belanda (PID).

Pada zaman pendudukan Jepang, Maret 1942 Koran Pesat diberedel Japan, Trimurti ditangkap Kempetai, Jepang juga mencurigai Sayuti sebagai orang komunis.

Halaman:

Editor: Ken Supriyono

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x