Kawasan Kota Tua Jakarta Bakal Ganti Nama Menjadi Batavia, Ini Penjelasan Anies Baswedan

- 24 Mei 2021, 16:58 WIB
Ilustrasi Kota Tua Jakarta yang akan ganti nama menjadi Batavia.
Ilustrasi Kota Tua Jakarta yang akan ganti nama menjadi Batavia. /Dishub DKI Jakarta/

SERANG NEWS - Penyebutan Kawasan Kota Tua Jakarta akan kembali dengan nama Batavia.

Penyebutan kembali nama Batavia ini tengah diusulkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan sedang dalam pengkajian.

Anies Bawedan berdalih, penyebutan kota tua atau kota lama sudah terlalu umum penggunaannya di seluruh dunia. Karenanya, tidak ada hal unik atas penyebutan tersebut.

Menurut mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu, dengan kembali menyebut dengan istilah Batavia, maka akan menjadi brand baru sekaligus memperlihatkan keunikannya.

Baca Juga: Sambangi Masjid Taj Mahal ‘Mini’, Suara Merdu Imam Muda Ini Buat Anies Baswedan Lebih Khusuk Sholat

"Malah kemarin mau bicaranya Batavia, karena kota lama, kota baru, kota tua itu kalau dicari banyak sekali," kata Anies saat Pencanangan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-494 Jakarta di Balai Kota Jakarta, Senin 24 Mei 2021.

"Tapi, kalau Batavia hanya satu. Sehingga kalau seluruh dunia dengan Batavia ya di sini tempatnya ini (Kawasan Kota Tua Jakarta). Saya minta untuk dikaji," sambung mantan Rektor Paramadina yang dikutip SerangNews.com dari Antara.

Anies berasalan usulan pengkajian itu akan membuat identitas baru. Bahwa keunikan itu akan hanya ada di Jakarta, sebagaimana dunia mengenal Jakarta di Indonesia.

Baca Juga: Jadi Ikon Wisata Religi Banten, Ini 7 Fakta Menarik Masjid Agung Banten Lama

Selain itu, penamaan Batavia akan membuat harapan baru, nama-nama di Jakarta akan kembali seperti dahulu.

"Sehingga orang tahu nama aslinya di tempat itu. Jadi nanti kita kaji. Mudah-mudahan ketika kajian keluar nanti kita punya branding unik di seluruh dunia," ucapnya menjelaskan.

Pengkajian ini bersamaan dengan proses revitalisasi Kota Tua yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta bersama BUMN dan beberapa perusahaan swasta.

Baca Juga: Seba Baduy 2021 Digelar Sederhana, Pegiat Budaya Banten: Jangan Gunakan Istilah Wisata Baduy

Proses perubahan Kawasan Kota Tua dan Sunda Kelapa dimulai dengan melakukan penandatanganan perjanjian pendahuluan atau Head of Agreement antara PT Jakarta Tourisindo atau Jakarta Board (JXB), PT Pengembang Pariwisata atau Indonesian Tourism Development Corporation (ITDC) dan PT Moda Trasnportasion Jabodetabeka (MITJ).

Kesepakatan jtu dibuat untuk membentuk usaha patungan atau joing venture (JV) pengelola Kawasan Kota Tua - Sunda Kelapa.

"Sekarang direncanakan jadj satu kawasan dengan membuat patungan," kata Anies.

Baca Juga: Selain Sultan Abul Mafakhir, Ini Hikayat dan Daftar Raja-raja Kesultanan Banten

Nantinya, lanjut Anies, memungkinkan seluruh sumber daya bekerja dengan arah yang sama, rencana induknya, dan eksekusinya sama.

"Akhirnya pegiat budaya bisa berkegiatan di situ juga. Kita ingin ruang ketiga ini jadi ruang penuh cerita sejarah dan juga tempat munculnya kreativitas kontemporer," sambung Anies.

Dalam revitalisasi dan pengelolaan Kawasan Kota Tua - Sunda Kepala, perusahan-perusahan yang dimaksud, yakni JXB, ITDC, dan PT MITJ akan bertindak sebagai pengelola.***

Editor: Ken Supriyono

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x