Baca Juga: Sejarah Oeridab, Uang Banten di Masa Darurat Pemerintahan Indonesia (2) Desain Jenis Pecahan Uang
Sebelum diberlakukannya politik etis, sekolah-sekolah kolonial sudah berdiri. Hanya saja, berlaku sangat diskriminatif. Sekolah dikategorikan sesuai dengan asal usulnya, ras, dan bangsa.
“Makanya, ada ELS khusus Belanda, HCS untuk orang China, dan lainnya,” kata Dadan.
Banyaknya sekolah di Serang dinilai Dadan sebagai cikal bakal Serang sebagai kota pendidikan. Fakta sejarah itu bisa menjadi fondasi merumuskan kembali wajah pendidikan di Ibukota Banten.
Menurutnya, ada contoh orang seperti Husein Djajaningrat yang dinobatkan sebagai doktor pertama pribumi di Hindia Belanda. Juga Maria Ulfah sebagai sarjana hukum perempuan di Indonesia.
“Dengan akses pendidikan yang lebih mudah, mestinya tidak ada lagi anak-anak yang tidak sekolah,” ujar penyunting buku Sejarah OSVIA di Serang itu.
Apalagi, mencerdaskan kehidupan berbangsa menjadi tujuan utama berdirinya republik Indonesia.
“Saya berharap, ke depan tidak ada sekolah yang memungut biaya.Sepenuhnya biaya itu ditanggung oleh negara. Naif jika kita menyebut sebagai bangsa merdeka, tapi ada orangtua tidak menyekolahkan anak karena biaya,” ujarnya.***