Sumpah Balas Kematian Abimanyu, Panah Pasopati Arjuna Penggal Kepala Jayadrata di Perang Mahabharata

20 Februari 2022, 16:01 WIB
Ilustrasi tokoh Arjuna dalam Perang Mahabharata. /Tangkap layar YouTube Kode Alam/

SERANG NEWS – Abimanyu terbunuh secara tragis setelah dikeroyok para punggawa di pihak Kurawa dalam perang Mahabharata.

Arjuna yang marah bersumpah akan membunuh Raja Sindhu, Jayadrata sebelum matahari tenggalam.

Sumpah itu diucapkan Arjuna saat melakukan proses kremasi mayat Abimanyu, putra kesayangannya dari rahim Subadra.

Kemarahana Arjuna kepada Jayadrata lantara Raja Sindhu itu menjadi penyebab tak langsung kematian Abimanyu.

Dia yang menghalangi Pandawa lain menyusul Abimanyu yang telah masuk ke dalam formasi perang Cakrabyuna saat Arjuna tidak ada dan sedang menghalau serangan Raja Trigata Susarma yang menyerang Kerajaan Wirata.

Baca Juga: Jayadrata Menculik Drupadi, Pandawa Ngamuk, Arjuna dan Bima Hukum Raja Sindhu Terhina Seumur Hidup

Kisah kematian Abimanyu dapat dibaca selengkapnya dengan KLIK DI SINI.

Arjuna yang kembali dari pertempuran melawan Susarma mendengar kematian yang tidak adil dan brutal dari putra kesayangannya.

Secara khusus ia menyalahkan Jayadrata karena merasa dikhianati. Dahulu saat Pandawa menangkap Jayadrata menculik Drupati ia telah mengampuninya.

Namun, pengampunan itu justru menjadi penyebab kematian Abimanyu yang membuat Arjuna marah besar dan mengucapkan sumpahnya.

Baca Juga: Siasat Licik Sengkuni dan Kematian Abimanyu Putra Arjuna di Hari ke-13 Perang Mahabharata

Arjuna berkata bahwa jika ia tidak bisa membunuh Jayadrata hingga matahari terbenam keesokan harinya, dia sendiri akan melompat ke dalam api dan menyerahkan nyawanya.

Mendengar sumpah itu, kesatria hebat dari pihak Kurawa memutuskan untuk melindungi Jayadrata dengan membuat Sakata Wyuh di depan dan Padma Wyuh di belakang.

Selain formasi itu, Guru Drona yang menjadi panglima tertinggi Kurawa, juga membuat formasi lain, bernama Suchi. Tujuannya untuk melindungi Jayadrata dari serangan Arjuna.

Sepanjang peperangan Mahabharat, semua kesatria seperti Drona, Karna, Duryodana terus menjaga Jayadrata dan mengalihkan perhatian Arjuna.

Baca Juga: Kesalahan Besar Arjuna yang Membuat Lurah Semar Menegur Keras dalam Kisah Wayang Jawa

Kresna melihat bahwa matahari hampir terbenam. Kresna lantas membuat ilusi gerhana matahari menggunakan Cakra Sudarsana.

Semua orang mengira matahari telah terbenam. Kurawa menjadi sangat senang. Jayadrata merasa lega dan keluar untuk melihat bahwa itu benar-benar akhir hari.

Arjuna mengambil kesempatan itu. Dia menggunakan Panah Pasupati dan membunuh Jayadrata.

Arjuna memanah tepat di leher sehingga kepala Jayadrata terpenggal dan terbang tinggi hingga ke pangkuan ayah Jayadrata dan membuat keduanya terbakar hingga mati secara bersamaan.

Baca Juga: Kisah Awal Mahabharata: Raja Sentanu dan Silsilah Leluhur Para Pandawa serta Kurawa

Mengapa Arjuna membunuh Jayadrata dengan cara demikian?

Jauh sebelumnya, Raja Sindu, Wridaksatra pernah mendengar ramalan, bahwa putranya Jayadrata akan terbunuh.

Wridaksatra yang takut putra satu-satunya mati, pergi ke hutan untuk melakukan tapasya dan penebusan dosa dan menjadi bijak.

Motifnya adalah untuk mencapai anugerah keabadian total, tetapi dia gagal. Dengan tapasya, dia hanya bisa menerima anugerah bahwa Jayadrata akan menjadi raja yang sangat terkenal.

Baca Juga: Balas Dendam Sengkuni yang Selalu Mengadu Domba Pandawa dan Kurawa di Kisah Mahabharata

Orang yang akan menyebabkan kepala Jayadrata jatuh ke tanah, maka kepala orang itu akan terbelah menjadi ribuan keping dan akan mati.

Raja Wridaksatra merasa lega. Dia mengangkat Jayadrata, Raja Sindhu pada usia yang sangat muda dan pergi ke hutan untuk berlatih tapa.

Karena anugerah itulah, Arjuna memenggal kepala Jayadrata namun tidak menjatuhkannya ke tanah. Namun, memanah hingga terkirim ke pangkuan Wridaksatra dan dia sendiri yang menjatuhkan kepala Jayadrata hingga akhirnya hancur bersama-sama.***

Editor: Ken Supriyono

Tags

Terkini

Terpopuler