Isi Pidato Soekarno saat Pembacaan Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945

16 Agustus 2021, 19:34 WIB
Soekarno dan Bung Hatta saat membacakan naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. /Foto: Dok. Arsip Nasional RI/

SERANG NEWS – “Hanya bangsa yang berani mengambil nasib dalam tangan sendiri, akan dapat berdiri dengan kuatnya.” Soekarno.

Ucapan dari penggalan pidato Soekarno saat detik-detik pembacaan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia itu masih ternging di Hari Ulang Tahun Republik Indonesia atau HUT RI ke-76, pada Selasa, 17 Agustus 2021.

Selayaknya 76 tahun silam, pembacaan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada HUT RI ke-76, akan menjadi hari yang paling ditunggu seluruh penjuru Tanah Air.

Semua menyambut penuh antusias hari bersejarah sang Merah Putih dikibarkan atas nama bangsa yang merdeka.

Baca Juga: Teks Naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Versi Asli yang Disusun Soekarno, Hatta dan Soebardjo

“Pada pukul 10.00 pagi, tampilah Ir. Soekarno didampingi oleh Drs. Mohammad Hatta di muka serambi rumah Pegangsaan Timur 56,” demikian diceritakan dalam dokumen risalah sidang PPKI dan BPUPKI yang diterbitkan Sekretariat Negara pada 1992 yang dikutip SerangNews.com.

Suana pun tampak hikmad mengiring langkah sang proklamator ke mimbar sederhana yang telah dipersiapkan untuk menyarakan Kemerdekaan Indonesia.

Di sampingnya ada Moh. Hatta. Juga tokoh-tokoh perintis kemerdekaan lain dan para pemuda-pemudi yang bersiap menerikan kata merdeka.

Suasana seketika sunyi. Sampai akhirnya, terdengarlah suara Bung Karno menguncapkan pidato bersejarah itu.

Baca Juga: Daftar Pembahasan dalam Dokumen Risalah Sidang BPUPKI dan PPKI Kemerdekaan Indonesia

Berikut isi pidato Soerkano:

“Saya telah meminta Saudara-saudara hadir di sini untuk menyaksikan suatu peristiwa maha penting dalam sejarah kita. Berpuluh-puluh tahun kita bangsa Indonesia telah berjuang untuk kemerdekaan tanah air kita. Bahkan telah berates-ratus tahun!

Gelombang aksi untuk mencapai kemerdekaan kita itu ada naiknya dan ada turunya, tetapi jiwa kita tetap menuju ke arah cita-cita.

Juga di dalam zaman Jepang usaha kita untuk mencapai kemerdekaan nasional tidak berhenti-henti. Di dalam zaman Jepang, kita tampaknya saja menyandarkan diri kepada mereka.

Tetapi pada hakekatnya, tetap kita menyusun tenaga kita sendiri, tetap kita percaya kepada kekuatan sendiri. Sekarang tibalah saatnya kita benar-benar mengambil nasib bangsa dan tanah air di dalam tangan kita sendiri.

Hanya bangsa yang berani mengambil nasib dalam tangan sendiri, akan dapat berdiri dengan kuatnya.

Baca Juga: Profil Sayuti Melik, Sosok Wartawan Pejuang yang Mengetik Teks Naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Maka kami tadi malam telah mendadakan musyawarah dengan pemuka-pemuka rakyat Indonesia dari seluruh Indonesia. Permusyawarahan itu seia sekata sependapat, bahwa sekaranglah datang saatnya untuk menyatakan kemerdekaan kita.

Saudara-saudara! Dengan ini kami menyatakan kebulatan tekad itu. Dengarkanlah proklamasi kami:

PROKLAMASI
Kami bangsa Indonesia dengan dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia. Hal-hal yang mengenai pemindahan keuasaan dll, diselenggarakan dengan cara seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.
Jakarta, 17 Agustus 1945
Atas Nama Bangsa Indonesia,
Soekarno-Hatta

Baca Juga: Husain Djajadiningrat dan Maria Ulfah, Dua Tokoh Banten di Keanggotaan BPUPKI Kemerdekaan Indonesia

Demikian saudara-saudara!.

Kita sekarang telah merdeka! Tidak ada satu ikatan lagi yang mengikat tanah ari kita dan bangsa kita.

Mulai saat ini kita menyusun negara kita: Negara Merdeka, Negara Republik Indonesia. Merdeka kekal dan abadi.

Insyallah, Tuhan memberkati kemerdekaan kita itu.”

Demikianlah isi pidato bersejarah Soekarno saat membacakan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Kini, bangsa Indonesia telah genap berusia 76 tahun.***

Editor: Ken Supriyono

Tags

Terkini

Terpopuler