Profil dan Biodata AR Baswedan, Wartawan dan Kakek Anies Baswedan yang Tercatat sebagai anggota BPUPKI

11 Agustus 2021, 12:26 WIB
AR Bawedan (kiri) dan Anies Baswedan (kanan) /Tangkap layar Kanal YouTube Anies Baswedan/

SERANG NEWS - Nama Abdurahman Baswedan atau yang dikenal AR Baswedan adalah salah satu tokoh yang tercatat dalam anggota Badan Usaha Penyelidikan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).

Pria peranakan Arab kelahiran Surabaya, Jawa Timur 9 September 1908 ini dikenal sebagai seorang wartawan atau jurnalis sekaligus pejuang kemerdekaan.

AR Baswedan yang tak lain adalah kakek Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, yang juga dikenal sebagai diplomat, mubalig sekaligus sastawan Indonesia.

Sebagai seorang jurnalis atau wartawan, AR Baswedan memiliki kecakapan menulis dalam bahasa Indonesia. Ia menguasai Bahasa Arab, Bahasa Inggris dan Bahasa Belanda.

Baca Juga: Profil Sayuti Melik, Sosok Wartawan Pejuang yang Mengetik Teks Naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Kiraphnya sebagai wartawan atau jurnalis dimulai ketika menjadi Redaktur Harian Sin Tit Po di Suarabaya, Harian Soera Oemooem Surabaya, Matahari di Semarang, dan beberapa Koran Harian lainnya.

Sementara, jalan politik AR Baswedan tercatat menjadi pendiri dan Ketua Partai Arab Indonesia (PAI). PAI memperjuangkan penyatuan penuh keturunan Arab dengan masyarakat Indonesia dan terlibat aktif dalam perjuangan bangsa.

Selain mengonsolidasikan kekuatan internal, ia juga membangun komunikasi dengan pihak luar, yaitu gerakan perjuangan kemerdekaan Indonesia lainnya, seperti Soekarno, Moh. Hatta, Sutan Sjahrir, dan Moehammad Husni Thamrin.

Pada 21 Mei 1939, PAI turut bergabung dalam Gerakan Politik Indonesia (GAPI) yang dipimpin Moehammad Husni Thamrin.

Baca Juga: Daftar Pembahasan dalam Dokumen Risalah Sidang BPUPKI dan PPKI Kemerdekaan Indonesia

Pada masa revoluasi, AR Baswedan berperan penting menyiapkan gerakan pemuda peranakan Arab untuk berperang melawan Belanda.

Ia pernah ditahan pada masa pendudukan Jepang (1942). Kemudian, aaat Indonesia merdeka, ia mengorbankan keselamatan dirinya saat membawa dokumen pengakuan kemerdekaan Indonesia dari Mesir pada 1948.

Dia mendapatkan gangguan dan hambatan tak sedikit dalam menjaga dokumen ini. Padahal, semua bandara di kota-kota besar, termasuk Jakarta, sudah dikuasai tentara Belanda dan Sekutu dan tidak ada yang bisa lewat dari penjagaan mereka.

Akan tetapi, berkat kelihaian dan kenekatannya, dengan menaruhnya di kaos kaki, dokumen penting dari Mesir itu bisa selamat dan Indonesia mendapatkan pengakuan sebagai negara merdeka secara penuh, secara de jure dan de facto.

Baca Juga: Teks Naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Versi Asli yang Disusun Soekarno, Hatta dan Soebardjo

Biodata Singkat AR Bawedan:

Nama Lengkap: Abdurarahma Baswedan

Tempat Tanggal Lahir: 9 September 1908

Pengalaman dalam pergerakan

Zaman Belanda

  • Aktif dalam gerakan Pemuda Arab Progresif dan Jong Islamieten Bond
  • Redaktur Harian Nasional Soera Oemoem yang dimpimpin Dr. Soetomo
  • 1933: Pencetus Sumpah Pemuda keturunan Arab sekaligus mendirikan Partai Arab Indonesia (PAI anggota GAPI)
  • 1943: Penerbit dan pemimpin majalah Sadar hingga masuknya Jepang

Baca Juga: Puisi ‘Republik Indonesia’ Karya Mohammad Yamin, Cocok Dibaca saat Hari Kemerdekaan atau HUT RI ke-76

Zaman Jepang:

  • Anggota staf Mr. Sartono dalam persaudaraan Bangsa-Bangsa dari Hookokai
  • Anggota Tyuuoo Sangi-In
  • 1945: Anggota BPUPKI

Zaman Republik Indonesia:

  • 1946: Anggota Komite Indonesia Pusat
  • 1948: Anggota BP KNIP, Menteri Muda Penerangan
  • 1950: Anggota Parlemen
  • 1955: Anggota Konstituante
  • Memimpin Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia perwakilan Daerah Istimewa Yogyakarta merangkap penasehat harian Masa Kini

Tanda Penghargaan RI

  • Perintis Kemederkaan Nomor Pol.34/XII/74/PK
  • Bidang Mahaputera Utama (Keppres.No048/TK/Tahun 1992/) tanggal 12 Agustus 1992.***
Editor: Ken Supriyono

Tags

Terkini

Terpopuler