Etika Pergaulan Dalam Al-Qur’an, Salah Satunya Larangan Bullying

- 27 September 2021, 18:14 WIB
Ilustrasi bullying
Ilustrasi bullying /Pixabay/ Gerd Altmann

SERANG NEWS- Sebagai kitab suci yang menjadi rujukan utama bagi umat islam, Al Qur’an mengajarkan berbagai hal terutama tentang perintah berakhlakul karimah.

Salah satu hal yang diatur dalam islam antara lain tentang etika pergaulan.

Dengan menerapkan berbagai pesan ayat-ayat Allah, tentu tujuan utamanya terjalin hubungan yang baik antar sesama manusia (Hablun Min An Naas) .

Diharapkan penerapan terhadap ayat-ayat ini terjadi keharmonisan hidup, kedamaian dan ketentraman.

Hanya saja kebanyakan manusia mengabaikan sehingga setiap hari kita temukan pertikaian antar umat beragama, hujatan, hinaan, termasuk perundungan.

Baca Juga: Bagaimanakah Hukum Menikah Dengan Wanita Hamil Di Luar Nikah ? Simak Penjelasan Profesor Ahmad Zahro

Lalu, bagaimanakah sebenarnya islam mengajarkan tentang etika pergaulan? Berikut ini beberapa ayat menjelaskan tentang hal tersebut.

Dalam etika pergaulan Allah menyampaikan pesan-pesan tentang bagaimana kita seharusnya bersikap pada orang lain. Yang disebutkan pada QS. Al-Hujurat 10-13.

(10) “Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.”

(11) “Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh Jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. 

Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh Jadi yang direndahkan itu lebih baik.

Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan.

Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan Barangsiapa yang tidak bertobat, Maka mereka Itulah orang-orang yang zalim”. 

Baca Juga: Apa Itu Nikah Siri, Model Pernikahan yang Masih Sering Diterapkan di Indonesia

(12) “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain.

Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang”.

(13)” Hai manusia!Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal.

Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling taqwa. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal”. 

Baca Juga: 7 Keutamaan Shalat Dhuha Berdasarkan Hadits, Salah Satunya Sebagai Penarik Rezeki

Kandungan Ayat

1. Hubungan harmonis antar anggota masyarakat kecil atau besar, akan melahirkan limpahan rahmat bagi mereka semua.

Sebaliknya, perpecahan dan keretakan hubungan mengundang lahirnya bencana buat mereka, yang pada puncaknya dapat melahirkan pertumpahan darah dan perang saudara.

Nabi SAW bersabda: "Muslim adalah saudara muslim yang lain. Ia tidak menganiayanya, tidak menyerahkannya kepada musuhnya, tidak saling membenci, tidak salingbmembelakangi, tidak bersaing secara tidak sehat dalam jual beli, tidak mengkhianatinya, tidak membohonginya, dan tidak meninggalkannya tanpa pertolongan".

2. Larangan melakukan suatu aktivitas yang mengundang atau menghina dan mengejek orang lain, karena jika demikian, Anda bagaikan mengejek diri sendiri.

3. Larangan menggunakan gelar buruk yang disandangkan kepada orang lain, karena boleh jadi mereka tidak suka dengan gelar tersebut sehingga dapat memicu adanya aktifitas saling mengolok.

4. Larangan berperasangka buruk, karena belum tentu yang disangkakan itu benar. Dan jika terbukti benar prasangka tersebut, maka tidak wajar dilakukan karena dilakukan tanpa dasar yang jelas.

5. Larangan mencari tahu keburukan orang lain, karena mencari keburukan akan menimbulkan terbuangnya energi positif-produktif menjadi energi yang negative-kontraproduktif. Imam

6. Seluruh manusia derajat kemanusiaannya sama di sisi Allah, tidak ada perbedaan antara satu suku dengan yang lain.

Tidak ada juga perbedaan pada nilai kemanusiaan antara laki-laki dan perempuan karena semua diciptakan dari seorang laki-laki dan seorang perempuan.

Dari pesan Allah dalam QS.Al Hujurat 13, kita dapat megambil hikmah dan pelajaran bahwa, derajat kemanusiaan ditentukan oleh seberapa besar dan tinggi ketakwaanya di sisi Allah.Wallahu a’lam bishowab.***

Editor: Kiki

Sumber: Beragam Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah