Namun Amas tidak melarang adanya peringatan Maulid Nabi Muhammad yangakan dilaksanakan oleh masyarakat. “Jika tetap dilaksanakan seperti hajatan wajib menerapkan protokol kesehatan,” katanya.
Ia mengajak masyarakat muslim untuk tetap khidmat memperingati Maulid Nabi Muhammad. “Mari kita memperbanyak baca salawat, dzikir, doa, berinfaq dan shadaqoh pada hari Maulid Nabi,” ucapnya.
“Peringatan Maulid dengan berbagai macam kreasi termasuk Panjang Mulud di Serang, ngariung ngatir di Rangkasbitung, ngabakakak kotok dan nasi tumpeng di Pandeglang, adalah tradisi yang baik untuk terus dilakukan,” sambung Amas.
Baca Juga: Pastikan Vaksin Covid-19 Sesuai Standar dan Halal, Pemerintah Gandeng WHO dan MUI
Semua tradisi tersebut dilakukan masyarakat sebagai bentuk motivasi dan inspirasi untuk terus mencintai Nabi Muhammad Saw. Sekaligus mengingat perjuanganya menyampaikan ajaran Islam di Jazirah Arab hingga berbagai negara di dunia dan pelosok Nusantara. “Sampai hari ini Islam hadir di tengah tengah kita dan Islam telah ada di Nusantara jauh sebelum Indonesia ada,” tungkasnya. ***
Baca Juga: Bagi Para Orang Tua, Perhatikan Pesan Soal Empat Pilar Kesehatan Bagi Anak
Baca Juga: Lelang Jabatan Sekda Kota Serang Belum ada Pendaftar, Ini Nama Lima pejabat Penuhi Syarat