Kapal LCT Tabrak Perahu Nelayan, 3 Selamat 1 Meninggal Dunia 

25 Desember 2020, 20:32 WIB
Korban meninggal dunia kecelakaan kapal. /Dok Basarnas Banten. /

SERANG NEWS - Kapal nelayan berisikan empat orang dihantam kapal pengangkut barang jenis LCT (landing craft tank) rute Pelabuhan BBJ Bojonegara - Pelabuhan Bakauheuni pada Kamis 24 Desember 2020 malam. 

Akibatnya satu nelayan dinyatakan meninggal dunia setelah sebelumnya dinyatakan hilang dalam peristiwa tersebut.

Kepada petugas, salah seorang nelayan yang selamat, Marjuki (40) menceritakan kronologis kejadian. 

Menurututnya, saat itu ia bersama ketiga rekan lainnya sedang mencari ikan di perairan Pulau Panjang. 

Baca Juga: Mobil Tertabrak Kereta Api di Serang, Sopir Meninggal Dunia 

Baca Juga: Seorang Nenek asal Ciomas Dikabarkan Hilang, Basarnas Sisir Bukit Gunung Karang

Ia berangkat dari Pelabuhan Nelayan Desa Pulo Kali, Kecamatan Bojonegera menggunakan KM Sinar Jaya sekitar jam 17.00 WIB.

"Nyampe di lokasi, di sebelah barat Pulau Panjang, kita tebar jaring ikan, itu sekitar jam setengah 6 sore," ucapnya, Jumat 25 Desember 2020. 

Namun sekitar pukul 19.30 WIB, saat ia bersama rekan-rekannya sedang menebar jaring ikan. Tanpa diketahui melintas kapal jenis LCT dari arah Pelabuahan Bakauheuni menuju BBJ Bojonegara, Kabupaten Serang. 

Sehingga, KM Sinar Jaya yang berisikan 3 ABK dan 1 nahkoda kapal itu tak sempat menghindar diterjang kapal besar tersebut.

Baca Juga: 10 Korban Kecelakaan Maut di Tol Cipali Kebanyakan Warga Jawa Tengah, Salah Satunya Sopir Elf

"Ga tau, tiba-tiba aja, ga ada tanda-tanda, klakson atau rambu kapal itu juga ga ada. Langsung menabrak perahu. Bagian kanan perahu yang dihantam. Perahu rusak, terus hilang keseimbangan, terus tenggelam," ungkapnya.

Dijelaskan Marjuki, jika saat itu ia bersama rekan-rekannya berusaha menyelamatkan diri. Bahkan sampai harus menggunakan alat jaring sebagai pelampung agar membuat tubuh mereka tetap mengambang. 

Hampir 15 menit mereka terombang-ambing di lautan, hingga akhirnya sebuah kapal moring dari arah Pulau Panjang melintas dan memberikan pertolongan.

"Dari arah Pulau Panjang itu lewat kapal moring. Saya berteriak sambil melambaikan tangan ke arah kapal. Dan saya pun ditolong," ujarnya.

Baca Juga: Prabowo dan Sandiaga Masuk Kabinet, Pengamat Sebut Presiden Bisa Gagal Jalankan Program Kampanye

Mengetahui jumlah korban lebih dari satu orang. Akhirnya kapal moring itu pun menghubungi rekannya yang berada di Pulau Panjang untuk menolong para korban lainnya.

Namun saat proses evakuasi akan dilakukan, Diduga nahkoda kapal Jamhari (40) terbawa arus laut yang deras. Sehingga tidak berhasil ditemukan, sementara tiga korban lainnya berhasil diselamatkan dan dibawa menuju Pelabuhan Nelayan Bojonegara.

Sementara saat dikonfirmasi, Humas Basarnas Banten, Warsito mengatakan jika pihaknya sudah mendapat laporan terjadinya laka laut di perairan Pulau Panjang. Dan saat ini tim SAR sudah diterjunkan ke TKP untuk melakukan pencarian terhadap satu orang yang hilang.

Baca Juga: Penyanyi Tombo Ati, Opick Sarankan Masyarakat Banten Banyak Sedakah dan Wirid di Tengah Pandemi

"Iya kita dapat info subuh tadi, dan tim sudah diberangkatkan dari pukul 05.30 WIB tadi. Operasi pencarian masih terus dilakukan. Mudah-mudahan korban bisa segera ditemukan," singkatnya.

Korban yang sempat hilang, kata Warsito ditemukan dalam kondisi sudah meninggal dunia.

"Korban dibawa kerumah duka, dengan ditemukannya korban maka OPS SAR dihentikan dan unsurs potensi dikembalikan kekesatuannya masing-masing," ujarnya. ***

Editor: Kiki

Tags

Terkini

Terpopuler