Yang luput dari perhatian, adalah komentar dari sejumlah media masa luar negeri terhadap fans bulutangkis Indonesia.
Mereka menyoroti 'kegilaan' para fans. Khususnya untuk bulutangkis yang menyumbang medali emas dan perunggu.
Seperti yang menjadi perhatian media Al Jazeera asal Timur Tengah yang menulis aksi fanatisme para pendukung Indonesia di saat para atletnya sedang bertanding.
Mereka menulis sebuah artikel berjudul 'Jarak bukan masalah untuk fans Indonesia yang gila bulutangkis'.
Al Jazeera juga menyoroti para penggemar yang antusias dan menggebu-gebu di saat altet bulutangkis Indonesia bermain dalam kejuaraan apapun.
"Teriakan IN-DO-NE-SIA dan gemuruh penonton yang memberi semangat para atlet bulutangklis saat bertanding," tulis media tersebut.
Juru bicara PBSI Broto Happy setuju anggapan media asiang yang menulis bahwa masyarakat Indonesia sangat mencintai bulutangkis.
Baca Juga: Rival Greysia Polii dan Apriyani Rahayu, Atlet Bulutangkis Malaysia Chow Mei Kuan Resmi Pensiun
Apalagi bulutangkis Indonesia selalu meraih medali selama cabang olahraga tersebut mulai ditandingkan di Olimpiade sejak 1992.