Network
Baca Juga: Inter dan Madrid Tersingkir, Jika Shakhtar dan Gladbach Mainkan Skenario Ini
“Tidak, karena kami tidak melihatnya. Conte terus bermain dengan cara yang sama, bahkan di final dia harus menekan dan tidak menemukan keseimbangan," katanya dikutip Serangnews.com dari Sempreinter.com, Minggu 13 Desember 2020.
Bruno Giordano mengatakan dirinya ingin tahu mengapa dia selalu menempatkan Eriksen pada akhirnya.
“Dia (Conte) ingin menunjukkan bahwa meski bersama Eriksen mereka tidak menang? Bahkan beberapa hari yang lalu dia mencoba lawan Shakhtar, menurutku dia adalah pemain dengan profesionalisme yang unik.”
Conte harus berpikir bahwa skuadnya memang memiliki pengalaman internasional yang diperlukan.
Baca Juga: Laga Hidup Mati Lawan Shakhtar Donetsk, Inter Terancam Tanpa Barella dan Vidal
“Lukaku bermain dengan Belgia, Lautaro bermain dengan Argentina dan Messi, Vidal membuat sejarah bersama timnas Chili. Perisic memenangkan Liga Champions tahun lalu. Yang pasti, jika seorang pelatih melakukan kesalahan, para pemain harus membawa pulang permainan tersebut.
“Mereka memiliki grup yang mudah dijangkau, tetapi pada akhirnya hanya membawa pulang 6 poin," ujarnya.
Bruno Giordano juga menyoroti kiprah Conte di Eropa saat melatih Juventus dan Chelsea. Dimana hasilnya sama dengan apa yang diraih Inter saat ini.
"Namun di Eropa, jalur Conte sama dengan Juve dan Chelsea. Di Eropa, sesuatu yang lain dibutuhkan, mereka yang bermain dengan lima pemain hampir tidak menang.”
