"Pada Januari kami tidak bisa melakukan pembayaran gaji...," kata Tusquets kepada stasiun radio RAC1 dikutip SerangNews.com dari Reuters dalam Antara, Kamis 4 Desember 2020.
"Para pemain mempunyai dua pembayaran gaji: satu pada Januari dan satu lagi pada Juli. Kami telah menunda pembayaran Januari dan pembayaran yang lainnya, seperti bonus untuk memenangi trofi," sambung Tusquest.
Tusquets tidak memberi indikasi mengenai kapan pembayaran yang tertunda itu akan dilakukan.
Namun, dia mengatakan bahwa situasi keuangan klub dapat dikelola hingga akhir musim ini.
Baca Juga: Sama-sama Comeback, AC Milan dan Lille Pastikan Lolos 32 Besar Liga Europa
Baca Juga: Link Streaming TV Online di SCTV dan Fakta Duel AC Milan VS Celtic, Klik di Sini
Menurutnya, bahwa banyak hal akan berubah ketika penonton diizinkan kembali masuk ke stadion mereka Camp Nou.
"Kesepakatan yang kami capai akan memungkinkan kami melewati hingga akhir musim tanpa masalah keuangan. Musim ini selamat," katanya pula.
"Situasi ekonomi mengkhawatirkan. Sangat buruk, tapi kami punya harapan. Ketika lapangan dibuka, kami akan memperoleh 220 juta euro (sekitar Rp3,8 triliun) tanpa melakukan apa pun, dan itu akan naik hingga 320 juta (euro) berkat sponsor," papar Tusquest.
"Sementara itu, kami terus menghabiskan uang. Ini situasi yang mengerikan tapi ketika stadion kembali dimainkan, kami akan mulai kembali memperoleh uang." ***