SERANG NEWS- Atlet para balap sepeda asal Indonesia, Fadli Imammuddin mengaku siap Gaspol di arena balap Paralimpiade Tokyo 2020 yang berlangsung 24 Agustus hingga 5 September 2021.
Ekspetasi yang tinggi berada dipundak Fadli Imammuddin. Pasalnya Fadli Imanuddin menjadi satu-satunya wakil Indonesia di lintasan para balap sepeda dalam pesta olahraga terbesar di dunia untuk atlet difabel tersebut.
Fadli Imanuddin diketahui akan memulai bertanding pada 27 Agustus 2021 di IZU Velodrome, Tokyo.
Pria kelahiran Bogor, Jawa Barat itu, akan tampil di dua nomor yakni, 1000 M Time Trial C4-5 putra dan 4000 M Individual Pursuit C4 putra.
Harapan besar Indonesia pada mantan pebalap motor nasional itu menyadari betul persaingan di Paralimpiade Tokyo 2020 akan sangat berbeda dengan Asian Para Games 2018 lalu.
Fadli Imanuddin menyadari bahwa kualitas antara atlet para balap sepeda Asia dan Eropa cukup besar.
Namun pantang baginya untuk gentar. Dengan persiapan yang sudah dijalani, Fadli Imanuddin optimistis bisa bersaing dan memberi hasil terbaik untuk Indonesia.
Baca Juga: Indonesia Targetkan Emas di Paralimpiade Tokyo 2020, Badminton Jadi Andalan
Pria kelahiran 25 Juli 1984 itu berharap dapat mengontrol emosi dan mengubahnya menjadi energi positif.
Bahkan menurut Fadil Imammuddin, tampil di Paralimpiade Tokyo 2020 menjadi momen yang dinantikan sejak pertama kali mengikuti pelatnas pada Oktober 2020.
Kisah Pilu Fadil Imammuddin
Fadil Imammuddin mengalami peristiwa memilukan pada 2015 yang membuatnya harus kehilangan salah satu kakinya.
Ketika itu, Fadil Imammuddin mengalami kecelakaan berat saat berlaga di ajang balap motor super sport 600 CC Asia Road Racing Championship di Sirkuit Sentul, Jawa Barat.
Pasca kecelakaan itu, Fadli berhasil bangkit dan kembali berprestasi di jalur yang berbeda.
Bahkan, dengan sederet prestasi yang sudah ditorehkannya di lintasan balap sepeda, kebangkitan Fadli terbilang cepat.
Salah satu prestasi terbaiknya adalah medali emas, satu perak, dan satu perunggu di Asian Para Games 2018 Jakarta.
Dari keterbatasan yang dimiliknya, Fadli Imanuddin menjadi contoh nyata bagaimana seseorang dengan tekad yang kuat bisa bangkit dari keterpurukan.
Termasuk menjadikan kekurangan pada diri sendiri sebagai modal untuk berprestasi.***