Network
SERANG NEWS - Meletusnya Gunung Semeru pada 4 Desember 2021 lalu ternyata sudah diprediksi akan meletus.
Hal tersebut diketahui dari sebuah video di media sosial Facebook yang sedang viral belakangan ini.
Video yang diberi judul 'Kesaksian penunggu Gunung Semeru bikin merinding' itu sudah ditonton lebih dari 5 juta kali hanya dalam waktu 21 jam.
Baca Juga: Gunung Semeru Meletus Luncurkan Awas Panas Sabtu 4 Desember 2021, Ramalan Mbak You Terbukti Lagi?
Video tersebut hanya menampilkan slide gambar saat Gunung Semeru meletus dan sebuah narasi yang sangat mengerikan.
Di dalam narasi video tersebut terdengar begitu mengerikan. Tangisan dan rintihanya membikin merinding para pendengar.
"Mahameru Ningsih sebentar lagi terjadi pertumbahan darah. Fitnah semakin merajalela, Ningsih," ungkap seseorang yang tidak diketahui identitasnya itu, dikutip SerangNews.com dari Facebook pada 6 Desember 2021.
Baca Juga: Update Dampak dan Korban Erupsi Gunung Semeru, 14 Jiwa Meninggal, 9 Orang dalam Pencarian
"Saya takut, jujur saya takut ningsih. Saya sendiri takut musnah saat Mahameru hancur, sementara Mahameru akan hancur" lanjutnya dengan nada ketakutan.
"Negara mau hancur ningsih. Sebentar lagi akan ada fitnah besar-besaran," lanjutnya.
Video prediksi Gunung Semeru meletus tersebut sudah dibagikan lebih dari 35.990 kali.
Berdasarkan hasil penelusuran, narasi yang ada dalam video tersebut adalah berasal dari video yang diupload oleh akun Youtube Ningsih Tinampi.
Judul video yang diupload oleh akun Ningsih Tinampi itu adalah 'ADA APA DENGAN PUNCAK MAHAMERU GUNUNG SEMERU?'
Dalam video tersebut, Ningsih Tinampi sedang mengobati pasienya dengan metode supranatural.
Video tersebut diupload pada 10 September 2020 silam dengan jumlah penonton lebih dari 958.155 kali.
Diketahui sebelumnya bahwa Gunung Semeru mengalami erupsi hebat pada Sabtu, 4 Desember 2021 yang mengakibatkan banyak korban.
Hingga saat ini, terdapat 14 korban jiwa meninggal dan 9 orang masih dalam pencarian.
Koraban luka yang masih dalam perawatan lebih dari 50 orang. Desa yang terdekat dengan puncak Gunung Semeru banyak yang tertimbun material pasir bekas muntahan Gunung Semeru.
Tidak sedikit juga yang rumahnya rata dengan tanah, sehingga sudah tidak dapat ditinggali lagi.
Begitupun dengan sarana publik, sebuah jembatan Gladak Perak yang menghubungkan Kabupaten Lumajang dengan Malang terputus.***
