Pemberian babi atau kerbau kepada keluarga yang melaksanakan upacara Rambu Solo memiliki dua wujud, yaitu yang pertama adalah sebagai bentuk belasungkawa disebut Pa’uaimata dan pengembalian atas pemberian yang dilakukan oleh keluarga pelaksana Rambu Solo di masa lalu disebut Tangkean Suru.
Prosesi upacara pemakaman Rambu Solo dibagi kedalam dua garis besar, yaitu yang pertama adalah prosesi pemakaman atau Rante dan yang kedua adalah pertunjukan kesenian.
Puncak acara Rambu Solo biasanya berlangsung pada bulan Juli dan Agustus.
Baca Juga: Ramalan Shio Hari Minggu, 28 Februari 2021; Shio Tikus: Jomblo Bakal Kesepian, Tapi Jangan Putus Asa
Dengan mempelajari kebudayaan upacara suku toraja, kita bisa lebih mengenal keragaman suku yang ada di Indonesia dengan saling menghargai, menghormati dan melestarikan kebudayaan yang masih terus dijalankan turun temurun. ***