Cara Membedakan Penyakit Paru dan Covid-19

18 November 2020, 20:52 WIB
Ilustrasi Sakit /Foto Pixabay/

SERANG NEWS - Harus bisa membedakan covid-19 dan Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK). Karena dua itu merupakan penyakit yang berbeda.

Meskipun memang keduanya menyerang saluran pernapasan, tapi gejala covid-19 dan Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) itu berbeda.

Spesialis Paru dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Cabang Jakarta, Budhi Antariksa mengatakan pada PPOK tidak ada demam.

Baca Juga: Login ke pddikti.kemdikbud.go.id Untuk Cek Nama Guru dan PTK Non PNS yang Dapat Subsidi Kemendikbud

"Tidak ada demam (pada PPOK), yang paling bahaya karena faktor usianya sama. Kalau covid-19 semakin tua (usia penderita) maka angka mortalitasnya juga semakin tinggi, sedangkan PPOK biasanya pada usia di atas 50 tahun. Kalau dia kena covid-19, angka kemungkinan dia meninggal juga tinggi," katanya dikutip Serangnews.com dari Antara Rabu 18 November 2020.

Selain itu, PPOK tak seperti covid-19 yang ditandai batuk tetapi kebanyakan tidak berdahak, nyeri otot, gangguan penciuman, pada beberapa kasus pasien juga mengalami diare, nyeri perut dan infeksi saluran kemih.

Menurut Budhi, gejala PPOK hanya terbatas pada daerah pernapasan dan jika sesak napas lalu tidak terjadi perubahan hebat kemungkinan tidak disertai covid-19.

Baca Juga: Agar Tidak Terjadi Hipertensi Pada Kehamilan, Ini Saran Pakar untuk Ibu Hamil

Untuk memastikan diagnosis, dokter biasanya menyarankan rontgen, pemeriksaan laboratorium, menggunakan alat spirometri untuk memeriksa dahak, kuman atau jamur hingga analisa gas darah kalau terjadi sesak hebat.

Pada mereka yang terkena PPOK, gambaran pada hasil rontgen menunjukkan warna lebih hitam karena banyak udara terperangkap dalam paru (akibat merokok), diafragma mendatar dan bentuk jantung seakan memanjang dan menjadi langsing karena parunya mengembang namun banyak udara yang terperangkap.

"Karena ini zamannya covid-19, kita harus hati-hati, biasanya kita lakukan tes PCR, pemeriksaan laboratorium dan rontgen kembali. Anjurannya orang dengan PPOK di masa pandemi covid-19, tetap di rumah, lakukan 3M karena riskan terkena covid-19," tandasnya.***

Editor: Adi R

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler