Mengapa Bayi Perlu ASI? Simak Fakta Seputar ASI, Salah Satunya Bisa Tingkatkan IQ

25 Mei 2022, 06:00 WIB
Ilustrasi air susu ibu (ASI). /Pixabay/oknesanofa/

SERANG NEWS - Kita pasti sudah sering kali mendengar betapa pentingnya ASI bagi buah hati juga kesehatan ibu. 

Namun, beberapa ibu mungkin masih ada yang belum tahu persis seberapa penting ASI diperlukan bagi tumbuh kembang bayi.  

Dilansir dari laman Hello Sehat, berbagai kalangan di dunia kesehatan merekomendasikan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan bayi.

Kemudian berlanjut setidaknya selama 12 bulan bersama dengan makanan padat (MPASI). 

Baca Juga: 5 Jenis Overthinking Beserta Obatnya, Sibukkan Diri dengan Banyak Aktivitas

Rentang waktu inilah yang menjadi momen yang tepat untuk bayi menyerap manfaat dari apa yang dikonsumsinya termasuk ASI secara optimal. 

Untuk para ibu dan calon calon ibu, mari kita kenalan dengan fakta unik ASI yang sudah Serang news rangkum untuk anda.

1. ASI mudah dicerna

ASI memiliki kandungan dua jenis protein yang cukup seimbang, yaitu kasein 40 persen dan whey sekitar 60 persen. Inilah yang menjadi faktor ASI lebih mudah dicerna oleh bayi.

Berbeda dengan susu sapi dan susu formula, ASI mengandung protein kasein lebih tinggi. Biasanya, susu sapi mengandung sekitar 80% protein kasein dan 20% whey. 

Baca Juga: Tahukah Kamu? Ini Manfaat Baik Konsumsi Dua Butir Telur Sehari Secara Rutin

2. ASI bisa mencegah infeksi

Manfaat lain dari protein pada ASI yaitu mencegah penyakit infeksi pada bayi.

60-80% whey yang terkandung pada ASI memiliki kemampuan untuk melindungi tubuh dari infeksi.

Lebih spesifik, protein IgA sekretori dalam ASI dapat melindungi bayi dari infeksi virus dan bakteri, sedangkan lysozyme dapat melindungi bayi dari infeksi bakteri E. Coli dan Salmonella yang menyerang pencernaan.

3. ASI mengandung semua nutrisi yang bayi butuhkan

Nutrisi yang terdapat pada ASI bukan hanya protein, faktanya, ASI mengandung berbagai nutrisi termasuk lemak untuk perkembangan otak dan sistem saraf bayi.

Kemudian karbohidrat (terutama laktosa) untuk mengurangi bakteri jahat di perut dan meningkatkan penyerapan kalsium, fosfor, dan magnesium. 

Baca Juga: 6 Rekomendasi Buku Bacaan Tentang Self Improvement

4. Vitamin dalam ASI tergantung pada asupan ibu

Penting untuk diingat, American Pregnancy Association menyebut bahwa jumlah dan jenis vitamin dalam ASI tergantung pada asupan makanan dari sang ibu. 

Itulah mengapa sangat penting untuk memperhatikan nutrisi ibu menyusui agar vitamin untuk bayi bisa terpenuhi, misalnya vitamin A, B, C, D, E, dan K.

5. Tekstur dan warna ASI tidak selalu sama

ASI yang keluar dari ibu menyusui ternyat dapat berbeda-beda, hal ini disebut dengan foremilk dan hindmilk.

Foremilk merupakan ASI yang keluar ketika sang bayi mulai menyusu, yang umumnya berwarna putih kebiruan dan bertekstur encer.

Sementara hindmilk adalah ASI yang keluar menjelang akhir sesi menyusu, yang biasanya bertekstur lebih kental dan berwarna agak kuning karena kandungan lemaknya lebih tinggi.

6. ASI bisa menjadi obat

inilah yang membedakan ASI dengan susu formula. ASI berpotensi melawan infeksi pada ibu dan bayi. 

Hal ini terjadi karena ASI mengandung leukosit, yaitu sel hidup yang dapat membantu melawan infeksi. Leukosit tak bisa ditambahkan ke dalam susu formula. 

Baca Juga: 6 Tips Ampuh Bangun Pagi Tanpa Ketiduran Lagi, Nomor 3 Paling Mudah

7. Rasa ASI bisa berubah

Seperti yang telah dijelaskan diatas, ASI tergantung pada asupan sang ibu.  

Jadi, sang bayi dapat menyicip sedikit rasa makanan apa saja yang ibu konsumsi. Ini membuat bayi lebih mudah mengenal dan beradaptai dengan makanan padat ketika nanti berusia 6 bulan.

8. Produksi ASI selalu mencukupi kebutuhan bayi

Normalnya, payudara ibu selalu memproduksi ASI sesuai kebutuhan bayi.

Ajaibnya, tubuh ibu akan mendapat sinyal untuk menambah volume ASI sesuai kebutuhan bayi disaat bayi mulai rutin menyusu. 

Ketika baru lahir, perut bayi masih seukuran kelereng sehingga kebutuhan ASI bayi belum begitu banyak. Begitu pula dengan produksi ASI oleh ibu menyusui.

9. ASI bisa meningkatkan IQ

Hasil penelitian pada jurnal BMC Pregnancy and Childbirth, bayi yang mendapat ASI eksklusif memiliki IQ sekitar 2,1 poin lebih tinggi dibandingkan bayi yang hanya mendapat susu formula saat usianya 8 tahun.

Sedangkan bayi dengan campuran ASI dan susu formula memiliki IQ 1,5 poin lehih tinggi dibandingkan bayi yang hanya mendapat susu formula.

Sebenarnya, terdapat faktor lain juga yang dapat meningkatkan IQ anak, yaitu pendidikan ibu dan ayah, berat badan lahir yang lebih tinggi, serta faktor lingkungan.

Pengetahuan soal ASI ini penting diketahui oleh calon ibu khususnya agar tumbuh kembang anak dapat maksimal dan sesuai harapan. ***

Editor: Kiki

Sumber: Hello Sehat

Tags

Terkini

Terpopuler