SERANG NEWS - Bertanam di masa pandemi Covid-19 menjadi alternatif masyarakat tetap produktif. Bahkan kegiatan itu menjadi gerakan yang diserukan pemerintah untuk ketahanan pangan.
Hanya saja, keterbatasan lahan menjadi kendala bagi masyarakat yang akan memulai kegiatan bercocok tanam.
Tak ada akar, rotan pun jadi. Pepatah itu yang memicu sejumlah mahasiswa Pasca Sarjana Ilmu Komunikasi Untirta mendorong masyarakat bertanam dengan ketersediaan lahan yang minim.
Solusi alternatifnya adalah dengan bertanam menggunakan metode hidroponik. Selain dapat dilakukan di lahan yang minim, setidaknya untuk menanam sayur mayur yang menjadi keperluan sehari-hari.
Baca Juga: BLT Upah BPJS Ketenagakerjaan Tahap 6 Cair, 1 Juta Buruh Belum Terima Bantuan? Segera Lapor di Sini
Untuk itulah, mahasiswa ini turun ke masyarakat dan menyosialisasikan sekaligus memberikan pelatihan.
Koordinator Pelatihan Dawam Syukron mengatakan, minat masyarakat terhadap cara bertanam ini masih kurang. Alasannya, karena kurangnya pengetahuan mengenai cara bertanam hidroponik.
Peralatan untuk membuat hidroponik juga tidak mudah didapatkan. Karenanya, Dawam dan rekan-rekannya melakukan pelatihan di Kantor kelurahan Banten Kecamatan Kasemen, Kamis 11 Desember 2020.
"Pelatihan dimulai dengan pembuatan pupuk kompos dan cara bertanam hidroponik sebagai bentuk kewirausahaan mandiri," kata Dawam kepada SerangNews.com usai pelatihan.