Nelayan Lebak Terlilit Utang karena Cuaca Buruk

- 30 Oktober 2020, 19:47 WIB
Kapal nelayan. /Kabar Priangan/Muslih Suprianto
Kapal nelayan. /Kabar Priangan/Muslih Suprianto /

 

SERANGNEWS.COM- Para nelayan di Kabupaten Lebak, Banten terlilit utang akibat cuaca buruk yang melanda perairan Banten bagian selatan.

"Kami sejak sepekan terakhir ini untuk menunjang kehidupan ekonomi keluarga dari mengutang itu," kata Juproni (60) seorang nelayan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Bayah Kabupaten Lebak, Jumat 29 Oktober 2020.

Diketahui cuaca buruk yang melanda perairan selatan Provinsi Banten hingga ketinggian gelombang antara empat sampai enam meter.

Baca Juga: Pengedar Sabu di Serang Digerebek Polisi Tanpa Perlawanan

Kehidupan nelayan pesisir selatan makin terpuruk akibat cuaca buruk melanda perairan Banten bagian selatan. Untuk memenuhi kebutuhan dapurnya, para nelayan terpaksa berutang ke tetangga maupun pemilik kapal. Pembayaran utang itu, dilakukan setelah nelayan kembali melaut.

Juproni menjelaskan para nelayan tidak berani melaut karena ketinggian gelombang berpotensi empat sampai enam meter juga ditambah tiupan angin cukup kencang.

Tingginya gelombang itu, kata dia, tentu dapat membahayakan keselamatan nelayan,terlebih nelayan di sini kebanyakan nelayan tradisional.

Baca Juga: KAMMI Tuntut Presiden Joko Widodo Kecam Keras Tindakan Emmanuel Macron

"Kami merasa bingung jika tidak berutang maka keluarga kesulitan ekonomi untuk kebutuhan sehari-hari," katanya.

Begitu juga nelayan lainnya, Darma (55) mengaku bahwa dirinya untuk memenuhi kebutuhan dapur mengandalkan utang dan pembayarannya setelah kembali melaut.

Selama ini, cuaca buruk di Perairan Samdera Hindia mengakibatkan nelayan pesisir selatan Banten tidak melaut dan jika nelayan nekat melaut dikhawatirkan mengalami kecelakaan.

Baca Juga: Kabar Gembira, Pemkab Tangerang Umumkan Hasil Tes CPNS, Buruan Cek Link Ini  

"Beruntungnya, dalam kondisi begini masih ada orang yang memberikan utang untuk kehidupan keluarga," katanya, dikutip dari Antara.

Bahkan, mereka nelayan juga banyak menjual perabot rumah tangga maupun elektronika akibat cuaca buruk tersebut.

"Kami tidak berani melaut karena ombak pesisir pantai sangat besar dan membahayakan," kata Darma.

Sementara itu seorang petugas Pangkalan Pendaratan ikan (PPI) Binuangeun Kabupaten Lebak Ahmad Hadi mengaku bahwa sebagian besar nelayan tidak melaut akibat cuaca buruk yang ditandai gelombang tinggi dan tiupan angin kencang.

Baca Juga: Diperankan Ardhito, Story of Kale Menjadi Film Kekinian Yang Digandrungi Kaum Hawa

Baca Juga: Update Hari Ini, Kasus Covid-19 Kota Serang Bertambah 10 Orang, Salah Satunya Nakes

Mereka nelayan yang tidak melaut itu guna menghindari kecelakaan laut sehubunganya tinggi gelombang mencapai enam meter.

"Dari 3.600 nelayan itu sebagian besar mereka tidak melaut," demikian Ahmad Hadi. ***

 

Editor: Ken Supriyono

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x